Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Pahlawan

Reno si lananag. Jurus andalan tak banyak. Hanya suka membuat orang lain tertawa saja sudah bahagia. Kampung halaman adalah tempat dimana iya dipupuk dulu. Tidak jauh beda dengan cerita lainnya bahwa didesa memang bersahaja. banyak senyum dan ingatan. Pertemuan singkat dengan Villavena hanya di sebuah ruangan kecil berdiameter 6×5 kira-kira segitu. Semenjak SMA dia sudah dilanda oleh kegagalan untuk bersekolah. Dia frustasi, tidak ingin melanjutkan. Sebab 10 teman laki-laki ini sudah tidak lagi ingin bersekolah. Berbeda dengan cerita laskar pelangi yang membuat orang terkesan dalam hal pendidikan ini sebaliknya kita dilanda keputusasaan dalam menjalani ini. Tidak ada tempat indah di laut, kebiasaan hanya bermain bola ketika sore. Hal ini menjadi kebiasaan yang bisa membuat melupakan semuanya. Hanya ada satu guru yang berjuang untuk selalu memberi ketenangan. Dia selalu sabar walau kecil dulu kami anggap sebagai guru arogan. Namun ketika dewasa semua berbeda. Dia sosok yang sangat ...

Villavena ingin dibuatkan cerita

Coba keluar pada malam hari  barangkali kau akan di sapa oleh bintang. Aku disuruh menulis ini dengan minum kopi. Keluarlah aku sambil senyum-senyum sendiri, sebab Villavena sedang marah untuk diajak keluar malam hari ini. Ya karena dia sibuk dengan kegiatan mengerjakan tugas kuliah. sambil marah-marah dia mengajakku membeli makan ayam nelongso. Ya nelongso tenan urepku rek. 😂 Aku mulai mengobrol ke barat tapi tidak benar-benar sampai ke barat. Aku ajak ngobrol ke timur tapi tidak sampai timur, ya paling-paling cuman berada dengan sebutan sebelah timur. Villavena mulai tertawa dengan ciri chasnya. Muka cemberut dan malu-malu seperti biasanya. Kakinya bergetar hebat,   aku lihat wajah dia merah tidak seperti biasanya, hariku bersamanya. Untuk kali ini lancarkan hariku ya, sebab malam ini hariku bersamanya. Aku berikan kamu bahagia dan kamu berikan aku tawa. Saat itu juga malam menjadi semakin menarik seiring perjalanan untuk mencari cemilan, namun sayang ditengah ...

Sebatas lamunan

Surabayaku berbeda. Dingin menghiasi hari-hari ini. Adem begitulah. Sayang, hal ini tidak lagi membuatku bercerita lagi. Tidak ada perjalanan yang menghiasi, hanya menepi dipojok, mendengarkan musik dan berterima kasih. Begini. Sederhana mengenalmu Rindu mengingatmu Ikhlas melepaskanmu. Akar-akar mati Gelap menemani Mari merapikan diri. Sudah cukup menanti notif sosial mediamu. Begitulah aku menuggu.

Coklat

Kopi telah kuseduh siang ini. Melamburkan bercak-bercak ingatan. Bukan tentang kopi, hanya perjalanan singkat dari mencari teduh coklat. Berkali-kali kita melewati gang-gang kota rindu. Sambil bercakap-cakap tentang kedatanganku kala itu. Halah, suasana yang belum membuat menikmati hanya senyum-senyum marah. Kamu betahkan tinggal dikota ini. Ya aku akan menorehkan kisah disini. Akan ku hitung dengan rapi perjumpan-perjumpan. Saat itu kamu memaksakan untuk tinggal. Sambil berucap dengan manja "aku ingin mengalahkan kisah disini" Sungguh saat kamu bercerita tentang kepindahanmu dulu aku merasa sedih. tapi tekadmu sekarang berbeda. Kamu mengalahkan semua dengan rasa ikhlas ini. Akhirnya kita menikmati seduhan coklat. Terimakasih.
Bahagia seperti apa yang ingin dijumpai? Yang tersisa hanyalah masa lalu untuk menjadikanmu pengingat hebat . Coba sebutkan mana yang lebih baik saat perjumpaan itu terjadi. Villavena. Saat menyebut itu semua akan baik-baik. Karena tidak ada yang tau kisahmu ini. Mei yang sudah berkali-kali lewat dan purnama berkali-kali datang dan pergi. Surabaya yang menantimu lagi. Walau bukan kota istimewa. Tapi Surabaya adalah keinginanmu untuk menoleh kembali. Banyak sejarah dan kisah-kisah disini. Salah satunya kisahmu tentang melupakan untuk mencintai. Diam bukan pendendam. Bahagia bukan rindu. Senyum bukan lupa dan sederhana itu melangkah.

Secuil ingatan

Untuk semua kenangan, jangan menghakimi lagi. Aku bukanlah pengingat yang hebat. Secuil ini saja yang bisa ku sajikan sebagai obat. Masih sama tentang perjalanan semasa saya berdoa untuk mengukir sebuah keinginan.  Tempat dimana harus mengiris sedikit demi sedikit agar berkembang. terombang ambing air penuh keistimewaan. Tembok kusam dengan teduhan rindu yang segera ingin bertemu. Papan reklame seperti dirimu dengan wajah penuh kebahagiaan, tertulis rapi aku masih bersamamu, jangan lupa untuk meletakkan rindu. Perjalanan ini yang membuat tulisan-tulisan ini akan baik-baik saja. Sebab aku tidak pernah memaksa untuk meletakkan hati kepada siapapun. Kalau banyak yang bercerita atau bertanya tentangku, baca saja tulisanku. Bahagiaku sederhana, kalau hujan, meneduh dan mendengarkan cletukan bunyi yang mengembang keinginan saja bisa memberikan keputusan. Melangkah atau melanjutkan. Tapi aku suka berhenti agar tidak membelah aliran air. Dari aku meneduh aku masih saja bertanya ...

Perjalanan singkatku

Percakapan singkat darimu yang berbeda denganku. Yakin. Aku bukanlah salah satu orang kesayanganmu. Aku hanya pelengkap saat hari-harimu yang telah lewat. Ini hanyalah sebaris dari kata perjumpaan tiga tahun silam saat mengenal namamu dengan sebutan hari. Kita ke Jakarta, perjalanan yang di tempuh tanpa tembakau kesukaanmu. Naik tut, tut, begitu katamu kala itu. Akhirnya Jakarta. Kok sepi amat, katanya pasar tanah abang ramai selalu, katanya jakarta macet. E lupa ini malam, para pekerja harus beristirahat untuk menambah amunisi esok hari. Pagi menumpang disalah satu tempat sahabatmu, mendengarkan cerita setiap pagi selalu ada ramai. Dalam benakku. Pesta bukan? Sambil ditemani suara pesawat terbang di halim aku masih meletakkan lelahku sehabis perjalanan terlamaku. Disuguhi kopi dan makanan ringan ote-ote khas betawi. Mereka mencarikan itu sebab tau kita sedang dilanda lapar. Haha. Ternyata ramai itu telah ku tanyakan dengan polos. Ada apakah pagi ini kok sudah ramai saja? Bias...

Etnis Uighur mempertahankan akal sehat.

Hubungan antara pemerintah pusat China dan warga muslim etnis Uighur yang berdiam di Provinsi Xinjiang terus memburuk.  Penjarah buat etnis Uighur adalah tempat mereka saat ini. Terjajah dengan para penguasa. Berbeda keyakinan dan Gen itu suatu yang harus di terima oleh suatu bangsa.  Konflik ini sudah menjadi tolak ukur bahwa keyakinan itu adalah pegagan yang dimiliki seseorang. Mereka mempertahankan keyakinan tersebut dengan cara tersendiri.  Indonesia sebagai negara yang bersahabat dengan China harus melakukan langkah agar tidak terjadi lagi kasus pelanggaran HAM. Sebab memaksakan pelatihan adalah cara yang paling sering digunakan untuk membongkar akal sehat. Indonesia mampu membuat Islam damai dalam 212. Malaysia siap siaga dalam membela diskriminasi dalam 812. Mampukah etnis Uighur mempertahankan akal sehatnya?

Rindu Villavena.

Villavena namanya. Aku bahagia sejak bertemu denganmu. Merajut keinginan untuk menetap. gelas, sepatu coklat dan kain baju yang melekat. Gelas, senyumnya masih mengingat pada genangan yang ku seduh . Sepasang sepatu coklat alasanku mengukir perjalanan, sebab melangkah bersamamu tidak mungkin bagiku. Baju yang melekat di tubuhku ini menggambarkan keindahan pada dirimu. Cerita-ceritamu sederhana namun menyentuh hatiku, aku memang bukan tempat cinta karena alasanmu mengenalku  ingin melupakan masa sulit itu. Aku menemukan potongan-potongan cerita ini dari keinginan rinduku mengenalmu. Gelas ini masih saja bertanya kemana teman yang selalu menemaninya, katanya selalu ingin menginspirasi kok sekarang  sedang menjalani bahagia sendiri. Tak ada lagi cerita tentang Teh, Kopi, maupun air putih di pagi hari. sebab bertanya keadaanmu masih belum kutemukan jawaban saat ini. Sepasang sepatu ini masih saja serasi. Talinya masih sering berpelukan dari yang kanan sampai kiri, wala...

Dari Hati Lahirlah Hati-hati

Dari hati lahirlah hati-hati. Aku yang memilih memendam perasaan, hal-hal inilah yang sebenarnya di rasa tapi tak pernah bisa di tunjukkan kepada dunia. Di depannya hanya bisa memandang, sekaligus menyembunyikan apa yang sebenarnya sungguh di rasakan. Bagaimana keadaanmu? Inilah alasan kecil dimana hati ini selalu ingin di dalam catatan harian yang tidak ingin dilewatkan. Cerita-cerita itu tidak pernah lupa dia catat kemudian berharap hati seperti sebuah buku. Dengan begitu, dia akan mudah membaca segala tentangku. Aku selalu bertanya-tanya kenapa perasaanmu tak mudah terbaca. Perasaanmu kepadaku memang begitu ambigu. Ada kalanya aku khawatir mengetahui perasaanmu, dan karena itu justru berubah. Tetapi ada kalanya pula aku ingin dia bisa memahami perasaanku. Aku tahu dia suka membaca. Aku selalu berandai-andai jika perasaan manusia sesederhana buku, tentu dia akan dengan mudah membaca perasaanku. Barangkali setelah itu, dia bisa memiliki perasaan sama, dan kita akan bahagia berdua...

Bersahaja itu Mengasikan

Kita sudah sepakat untuk menyedu kopi pada gelas yang sama, gelas putih bermotif bunga. Pagi, siang, sore, bahkan malam harus memakainya, sebab katamu susah sekali mendapatkannya, kala itu. Reno masih menyimpannya, kalau menghilangkanya, pasti akan kecewa. Sebut saja Vilavina, perempuan manja dengan teka teki. Vilavina menikmati pemandangan disekeliling pasar. Kebetulan hari Jumat Wage, kalau orang Jawa bilang Jumat adalah hari yang penuh berkah dan Wage adalah hari ke empat yang rame dipasaran. Semua keinginannya terpenuhi sudah cukup untuk kebutuhan esok harinya. Tibalah dia bertemu pada sepasang gelas bermotif bunga. Vilavina mulai mendekati. Hingga penjualnya berkata "Nak" sepasang gelas ini bukan sembarang gelas. Ini terakhir yang ku punya. Mari lihatlah, kau akan menyukainya. Perempuan mulai penasaran dengan kata si penjual. Apa istimewanya? Kan hanya sebuah gelas putih dan bermotif bunga. Seperti halnya gelas yang lainya. Penjual mulai meramu kata. Kau tidak ak...

Cinta Keinginan vs Cinta Wahyu

Cinta Wahyu merupakan keistimewaan yang sudah tertulis dan sudah menjadi tradisi bagi mereka yang percaya bahwa semua akan mendapatkan cinta itu. Sedangkan cinta keinginan adalah cinta yang ingin menembus akal agar bisa melampauinya. Kita pernah berpikir bahwa cinta akan datang dengan sendirinya ini merupakan Wahyu bagi setiap orang yang tidak dapat terelakan. Sudah menjadi hak dia untuk mendapatkan cinta itu sendiri. Banyak sekali cerita cinta keinginan, sayang semua tidak sesuai dengan keinginan tidak mencapai batas-batas yang sudah tergambarkan. hanya mampu merekonstruksi dengan nalar,  Lain halnya dengan cinta Wahyu, ini masih menjadi cerita fiksi yang ditunggu banyak orang. Nyatanya semua bermuara pada cinta Wahyu. Walaupun dinalar ini semua akan menjadi kesenjangan hidup yang dirasa bersahaja. Karena keduanya ini teraktualisasi dalam kehidupan pribadi, maka akan tetap menjadi pertanyaan apakah kehidupan hancur karena pikiran, atau pikiran disesatkan oleh kehidupannya.

Dia tidak Pernah Berjanji

Dia tidak pernah berjanji. Diantara ribuan kisah yang ditulis mempunyai jalan tersendiri. Hanya saja mari mencoba memilih merubah keinginan, keinginan mengejar nilai dalam hidup misalnya? Memang keinginan itu memiliki keistimewaan yang luar biasa, dapat mengharumkan dan dapat menjadi bom merang. Dia tidak pernah berjanji. Setiap orang adalah penyembuh terbaik bagi dirinya sendiri. Setiap peristiwa dapat disikapi dengan bijaksana, sebelum membekas dan berkata Dia berjanji. Maka maknailah semua ujian perjalanan hidup bahagia sederhana dengan rasa. Sambil ditemani bungkus rujak dan dua orang yang berdiam diri. Maka nikmatilah tulisan ini.

Keinginan

Selamat pagi. Bagi yang membaca pagi ini, selamat siang, jika menyempatkan duduk menikmati ini. Selamat sore yang sedang lelah dengan dunia dan selamat malam pagi pecandu diantara gelap, bintang dan purnama.  Aku mulai mengenal dengan izin Tuhan dan dunia. Tapi tidak dengan sesuatu yang sering menjadi perbincanganku dengan Tuhan diluar pengetahuanmu. Cinta adalah mata dan hati yang menjadikannya matahati.  aku jatuh cinta pada pertemuan singkat itu. Bermula dari dermaga yang keliru dan lautan yang tak merestui. Disitu gejolak mata tak sanggup berdusta, diatas lautan yang lentur kau ombang-ambingkan permulaan yang adalah sejarah. Lalu kitapun menjadi sepasang sahabat dengan kekeliruan ombak terhadap kapal layar. Karena waktu pasti berlalu meninggalkan cerita, maka cerita kita kutitip pada karang jahanam di tanah Timur. Kita bergegas rapi bersama Perahu layar, Kau menopangku sedekimian indah. Perkenalan spontan mematerai kita. Dan mereka yang beserta kita adalah saksi tanpa keb...

Mulai Mengenalmu

 Aku mulai mengingat kembali, telah lama aku menjadikan diriku sebagai pecundang. waktu memberikan kabar bawa teman kita baik-baik saja disana, dia sudah sangat tenang, bahkan dia tidak lagi ingin diingat oleh siapapun. Jahat bukan? Tidak juga, itu demi kebaikan dia, karena dia tidak ingin lagi membagi ceritanya. Sekian lama, dia masih menemaniku di tiap-tiap gang sempit kota yang bising ini, mereka masih saja sombong katamu Nur. Apa yang mereka sombongkan? ketus dia dengan nada tinggi. Masih ingat tidak cerita Sepasang sahabat yang dikenal oleh sebagian orang hidup melarat di rumah beratap putih yang sedikit kusam, pintu satu dengan sejuta impian dan jendela rusak yang tertutup kain benner putih dengan sedikit tempelan di bagian pojok. Ya terkadang kalau hujan banjir, tapi bersyukurlah masih bisa untuk berteduh dan tidak kehujanan. Masih bisa dibuat melukis cerita yang akan diingat sepanjang perjalanan . Sebab dia menghabiskan semasa hidupnya dengan kegilaan dan kenyamanan di...

SABTU

Sebagian Rasa Bahagia Tetap Untukku Sebagian rAsa BahagiaTetaplah berlayar, bahwalah aku bersembunyi hingga aku tidak ditemukan kembali, aku tidak tau mengapa selalu datang,  karena Nur masih ingin menuliskan kisahnya untukku, aku tau dia adalah cahaya bagi sekelilingnya. Sederhana saja, aku masih menuliskan kisah yang tidak mungkin dibaca, tapi keabadian dirinya masih tetap dinantikan untuk melihat mereka tersenyum bebas tanpa beban. Bahagia tetap untuknya berdiam penuh kedamaian, tenang aku masih bisa memendam kebahagiaan, terbanglah tinggi bersama rindu yang semakin jauh, langit di dindingku dan dindingmu berbeda, namun masih dalam pijak yang sama untuk menjadi waktu. Bersama kopi dan hembusan asap yang selalu menginspirasi. Candu.

Jawaban?

Aku mulai dari mana ini, sebab cerita masih berlanjut untuk dalang yang mengkisahkan aku sebagai tokoh pembohong yang diam, tidak berbicara seperti batu serius yang kokoh dalam pendirian. Salahkah? Atau memang dalang sudah menuliskan naskah untuk kisahnya yang romantis dan penuh drama panjang ini. Untuk kali ini, aku masih belum bisa menjadi sosok pahlawan yang diharuskan mengganti kenyamanan dalam hal kehidupan. Lalu bagaimana dengan saudara-saudaraku? Sudah tenangkah dia dalam kehidupannya yang lebih diam dariku, apakah ceritanya tidak bisa ditulis seperti ceritaku ini. Mungkin, aku sendiri memang harus melakoni pewatakan yang ditulis rapi ini, ya kalau aku bisa merubah kisahku, mungkin pembaca tokoh aku pasti akan terbangun untuk mencintaiku, lalu setelah orang-orang mencintaiku, apakah yang membenciku akan ikut mencintaiku? Mungkin Nur itu petunjuk bagi yang membenciku. Sederhana saja, aku bukanlah tipe orang yang suka dicintai, sebab yang mencintaiku tidak membutuhkan itu, ap...

Aku tau dari awal "Kehilangan"

Selama hidup, terhitung hanya 2 kali benar-benar merasa sakit karena sesorang yang serasa sangat di cintainya. Dan tau rasanya? Sungguh lebih sakit dari pada harus di pukul sapu sama bapak karena tidak mau salat, selama itu juga hanya sekali dia punya kebiasaan yang tidak biasa menurutnya  yang dengan melakukannya dapat merasa bahwa tuhan dan alam benar benar memihaknya. Hampir semua orang pernah kehilangan sesuatu yang sangat berharga memilikinya. Sangat berharga. Ada kehilangan anggota tubuh, pekerjaan, orang tua, benda berharga, kesempatan, kepercayaan, kekasih dan sebagainya, dalam ukuran tertentu, kehilangan yang di alami mungkin jauh lebih menyakitkan. Tapi kita tidak sedang berbicara tentang ukuran relatif lebih kurang. SEMUA KEHILANGAN ITU MENYAKITKAN. Dalam cerita ini dia adalah tokoh yang kehilangan kebiasaan dengan seseorang  yang teramat penting. Mungkin karena keseringan membaca novel, tidak jarang dia mengaplikasikan kejadian kejadian fiksinya dalam kehidupan n...

Aku adalah aku, yang berubah itu hatimu.

Ada cerita dan aku sebagai tokohnya, tidak tau mengapa dalang menjadikan aku sebagai bahan ceritanya, dalam titik yang sama mereka mulai membuka cerita-cerita tentang bagaimana cara untuk mendapatkan simpati dari para pendengarnya.dalang berusaha meyakinkan bahwa ada seorang yang selalu bersama merupakan pasangan, tapi mereka tidak pernah mengetahui bahwa yang jauh juga bisa bersama. Titik terendah dari cerita-cerita itu adalah katanya. Aku, tidak tau darimana dalang mengumpulkan cerita itu, sebab cerita itu merusak otak. Apalagi persahabatan yang terjalin antara mereka, aku adalah aku, kalau menganggap berubah, coba tanyakan kembali pada hatimu, siapa tau hatimu yang telah berubah. Terimakasih atas peduli dalang karena telah menceritakan aku sebagai tokoh yang sangat protagonis disini, yakin saja setelah membaca cerita-cerita itu mereka akan sangat membenci tokoh ini. Seperti cerita terdahulu, semua cerita yang disajikan akan membuat orang membentuk kebencian, entah dari sisi mana m...

Lalu??

Belajarlah menulis kembali, sudah lama kamu tidak bercerita tentang diam seseorang. Dulu berbincang demi berbincangan terucap walaupun itu hanya basa basi dan berulang kembali. Kini semua terasa lelah katanya, bercerita apa lagi sekarang? Cerita kita dulu lagi, atau cerita tentang seorang yang memiliki. Aku tidak bisa bercerita banyak hari ini, yang terdengar hanya bisikan dari kepergian.

Senyum rapuh

Sudah sejauh mana sajakmu berkelana. Rindu yang menggebu itu diam dalam keriuhan ego. Kamu tak percaya dengan siapa sekarang? Bukannya kamu selalu bersabar dalam keinginan keindahan. Tangis jarak kekecewaan atasnya bukanlah keinginan setiap orang, dari sini kita bisa belajar bahwa masing-masing dari kita punya cara sendiri untuk bersabar yakni diam dalam rindu kebersamaan. Sebab luka atasnya semakin mendalam dan terkenang. Hilirnya tak mampu membendung atas capaian amarah pada puncaknya. Cinta dalam diam bukanlah jawaban atas rindu yang menepi itu. Boleh saja kamu kecewa, asal kecewa atasnya sebab cinta. Senyum rapuh itu bertanda atas kepingan-kepingan yang berusaha disusun, sederhana saja karena menghias tipuan juga butuh kekuatan.

Ego berkelanjutan

Dia tidak suka, dia sudah gagal dalam cinta yang berkelanjutan, saling pengertian adalah modal utama dalam menjalani sebuah fase waktu yang panjang. Diam itu penenang, diri sendirilah yang ingin menang tidak usah berbohong bawa dirimulah yang menjadi pahlawan. Diam itu penenang, terimalah dengan lapang dada, dia saudaramu. Jangan menumpuk ego dengan gelap malam. Aku akan menerima dan tidak akan membalasnya, percaya saja. Pengagum waktu selalu memberi jawaban atas pertanyaan yang diragukan. 

Sebuah Percakapan

[28/6 23.00] : Semu: kenangan masih belaga manis untuk meyakinkan kau masih disini. diam memberi kabar, sudah berapa lama kau berlayar? Waktu masih saja berbisik, terimakasih masih duduk bersamaku. [28/6 23.04] Sungguh angkuh ketika diam disalah gunakan menjadi penenang dalam riuh yg tak ada habisnya .. [28/6 23.07]  Sepi itu yang tersembunyi. Sedangkan diam itu penenang bagi yang melepaskan. [28/6 23.08]  Diam dan sembunyi sekongkol .. Aku tau itu, angin mengatakan padaku .. [28/6 23.14]  Diam membenci angin yang selalu memberi kabar  tiba-tiba. [28/6 23.14]  Karena angin tau terlebih dahulu mana bisikan yg nyata dan semu [28/6 23.17]  Diam: biar kusimpan semua rahasia penghuninya yang setia Karena diamku tidak seperti angin yang tak dapat kupercaya.

Kapan?

Mengenal aku, menyiapkan moment spesial menghadapai pertanyaan "kapan" yang tak kunjung usai? Mengenal aku, semua "kapan" itu candu yang tidak dapat di selesaikan dengan rindu. Mengenal aku, bersembunyi dalam sepi menjawab sendiri itu aku, sampai kapan? Mengenal aku, menerima agar lebih bijak dalam bersikap, sebab "kapan" selalu menghantui pikiran ketika pergi dan pulang:masih rahasia.

Bersama Waktu itu

Aku takut,  berjuang dengan waktu, sedangkan yang ku lakukan hanya  menunggu. Waktu itu kamu menikmati saat dekat denganku padahal aku teman bermainmu Waktu itu kamu suka bermain denganku, padahal aku hanya teman jauh. Waktu itu kamu bilang sedang senang denganku, padahal aku hanyalah hiburan. Waktu itu kamu ingin bersama, sedangkan aku sendiri dengan kata itu. Waktu itu kamu tidak ingin berjarak, sedangkan aku berjalan menelusuri itu. Sederhana saja, waktu itu kamu lagi bercanda denganku. Sedikit ceritamu denganku. Surabaya, 25 Mei 2018

Misteri Malam.

Ada yang menghakimi untuk selalu hadir, ada yang suka humor dengan kata pergi, ada juga yang menghasilkan kata sulit dimengerti lalu kembali. Ada ada saja. : Hidup ini sedemikian rupa, harus patah untuk tumbuh, harus hilang untuk dikenang, harus pergi untuk digantikan. :Malam yang sangat sepi, tidak ada suara, kecuali; suara jarum jam dan detak jantung sendiri, sepi yang sempurna untuk menginggat wajahmu lagi :Kali ini sangat misteri, malam pasti mengulang sedangkan waktu bersamamu tidak akan. Entah sampai kapan rindu mencintaimu itu hilang.

Mei Bercerita "Kehilangan"

akhirnya aku sulit untuk melawan keinginan untuk mencintai kembali, sedangkan cinta itu sendiri adalah candu. aku yang takut mencintai di demoniasi oleh katakutan akan kegagalan di masa lampau, padahal aku memiliki kebutuhan emosi untuk mencintai dan dicintai. aku akan tetap ingin memberi cinta tapi dalam bentuk yang berbeda. menyesal atau mengulang merupakan waktu buat aku untuk sekadar menyapa cinta kembali, sejak pagi itu aku mulai merasa kesepian dan menjadi terburuk setelah kabar yang kamu tinggalkan sekarang tidak kembali hadir dan jika aku sudah seperti itu, membunuh sepi dan berada di keramaian hanya akan membuatku menjadi tubuh tanpa ruh. sesakit itukah kamu meninggalkan jejak. hari ini aku sedang menikahi mei sepi, yang hanya menepi di pojok ruangan, membaca buku, mendengarkan musik atau  berpuisi.  aku merasa bawa ada hal yang lain membuatku nyaman selain pasangan. aku mulai mengingat kalimat, aku sudah bersikeras membencimu, karena setiap orang dalam berjuang itu ...

Menghilang untuk bisa banyak belajar.

Menghilang untuk bisa banyak belajar. Salah satu kebebasan yang saya nikmati saat ini adalah leluasa belajar di kota ini. Belajar apa saja dari apa yang saya dapat. Sedangkan dulu saya hanya mewajibkan 6 bulan sekali hanya 3 kali tidak masuk dalam gedung megah yang menghabiskan waat begitu banyak. Banyak sekali yang belum saya ambil dari kota ini, dimulai dari cerita sahabat saya yang pergi meninggalkan kebahagiaan. Dia mengajariku banyak hal, kadang hidup harus pakai insting. Walau orangnya jarang mandi tapi insting dalam hidupnya sangatlah saya kagumi. Saya belajar falsafah hidup dari sahabaaku yang satu ini, jarak dan seragam kita sudah tidak sama, apa kabar pahlawan hidup dari seorang perantau yang pecundang ini. Banyak sekali yang mengagumimu dengan cara mereka masing-masing. Untuk yang kedua saya kabarkan kepadamu hari ini kotamu terusik, tidak lagi tenang, dulu kalau kamu cerita kalau Bonek yang membuat kotamu terusik dengan keunikan Bonek dulu. Tapi sekarang Bonek lebih de...

Perang yang mulia dan Kedamaian yang hina.

Perdamaian yang hina. Bagaimana jika tempat kedamaian sudah diubah begitu megah, ketenangannya berubah menjadi sepi dan para pendekar mulai memasuki jejak baru sebagai (sok) pahlawan.  Arena ketenangan begitu mudahnya dimasuki oleh siapa saja. Keluar masuk silih berganti untuk sekadar bertamu meminta restu. Yang dulunya tidak pakai peci sekarang mulai pakai peci, yang dulu tidak pakai krudung sekarang berkrudung, yang dulu sudah dianggap suci kembali menjadi (sok) suci. Alat-alat itu sudah mulai membuat otak  orang bingung. Mereka harus mengikuti yang mereka tidak suka. Apalagi kalau sudah dipenjara oleh (rumah) mereka diarahkan untuk membantu menyebarkan kebaikan kebaikan yang di lakukan (sok) pahlwan. Perang sudah menjadi kebutuhan saat ini, sebagai sarana melindungi dari kehinaan yang mereka tutupi. Mengorbankan nyawa dengan hanya memberi gelar yang tidak berarti. Selamat datang di partai kedamaian dan peperangan ini.

Selamat Hari Pendidikan.

Selalu terpenjara, tidak pernah bisa memerangi yang terlihat salah. Idealisme sudah berubah menjadi kebutuhan. Mereka sudah diam-diam membuat gila semua orang. Beberapa orang memilih jalan sunyi, namun mereka gagal karena tidak mampu berkonsentrasi dengan baik, mereka masih tergoyahkan oleh kebutuhan. Tuntutan yang dipikul sangatlah memberatkan, ada yang sedang belajar tapi dibodohi, ada yang senang dengan mencari tapi dikelabui. Seharusnya kata sunyi bagi mereka adalah ketenangan, tidak harus memperdulikan keramaian, sebab mereka sudah tau bagaimana cara mereka merawat kemenangan. Jalan kesunyian itu semakin tidak terlihat, keramaian membungkus setiap jalannya. 
Kata teman tak pernah terdefinisi Kurang lebihnya ia hanyalah sekadar tafsir Karena ucap dan rasa tak pernah terwakili kata Teman bukan hanya jajaran fonem yang dirangkai menjadi morfem Bukan sekedar kata benda untuk melabeli sebuah hubungan Teman ialah teman Yang tak terkonstruksi dari kata benci.

kamu sedang apa? aku sedang membencimu.

Selamat malam, kamu. Lama aku tak menyapa mu dalam tulisan. Maaf, bukannya aku melupakanmu. Tapi memang aku sedang berusaha melakukannya. Berusaha untuk tidak mempedulikanmu. setahun setelah tanpa komunikasi, mampu bertahan dalam sepinya dirimu, tanpa statusmu, tanpa semua tentangmu, menghilang semuanya dari apa yang sudah terjalin begitu rapi.  tiba-tiba kamu menghubungi hanya ingin menyapaku apa kabar?  aku tidak tau lagi kesibukanmu? dan sedang apa sekarang? kaget, menjadi hal utama yang muncul dalam pikiranku. aku tak begitu mengerti mengapa semua pergi tanpa adanya alasan hadirpun tanpa alasan.   jika ingin pergi hendaklah meminta nasehat dulu, dan jika ingin pulang hendaklah memberi laporan kepadaku. biarlah aku menjawab sedikit hal yang seharusnya aku abaikan dalam hariku, aku baik setelah kau berangkat menguci pintu harimu, kesibukanku masih sama seperti dulu memandang purnama yang datang begitu indah 15 malamku, dan sekarang aku sedang membencimu. setelah...

Aku Tau

apa yang aku mengerti tentang cinta? aku tau, sebenarnya kita tau jangan sembunyikan topengmu yang hanya membutuhkan disaat sepi menugggu itu bukanlah menanti jawaban atas segalanya maka jangan kau beri harapan sedikitpun bukan pura-pura ingin tak ingin biar semua tau apa yang aku mengerti tentang cinta? aku tau, sebenarnya kita tau cinta itu memberi, memberi apa yang dimiliki. memberi senyum itu cinta memberi bahagia itu cinta memberi pergi itu cinta jagalah apa yang diberikan. aku tau, tapi aku tak pernah mau tau perubahan yang lain itu teman setia berlari mengejar gelombang waktu

Menulis

Menulis memang harus patuh pada aturan-aturan yang ada namun sekiranya kamu menulis dengan batasan batasan itu maka tulisanmu akan hambar. Seperti halnya masakan ibu kita yang biasa kita rasakan. Tidak harus ada takaran bumbu-bumbu yang pas buat memasak namun masakan itu terasa lebih nikmat. Begitulah cara kita menulis, jangan berharap tulisan bagus dulu, tulis saja apa yang ingin kamu tulis, semisal kita pergi ke warung kopi saja bisa kita tulis, disitu pasti ada kejadian-kejadian yang seharusnya kita tulis. Mungkin kita dapat nama tokoh yang baru, kita bisa mendeskripsikan warung kopi itu seperti istana bagi para cinta yang memberi. Dengan ke megahnya namun siapa saja bisa menikmati suguhan itu. Tanpa terkecuali. Raja dari segala raja ada di warung kopi . Jangan mudah menyerah semakin banyak kau membaca semakin banyak juga yang kau tulis .

Perempuan perokok berhenti karena berhijab.

malam ini temanku mengajak pergi membeli Handphone untuk mempermudah ketika ia bekerja, sesampai ditempat konter handphone kita berdua bertemu seorang pekerja dengan menujukan barang dan daftar handphone yang ingin dibeli teman saya. Sambil menunggu proses pembelian handphone dalam pertemuan dengan perempuan tersebut bercerita bawa dia adalah seorang perokok berat,  ketika melihat teman saya menyalahkan rokok.  Kenapa sekarang sudah berhenti merokok?  Saut teman saya bertanya kepada perempuan itu.  Awal dia berhenti merokok karena dia berhijab ,dari dia berhijab perempuan tersebut ingin merubah kebiasaan buruk yang dulu pernah dia lakukan , dia menghormati hijabnya sehingga tidak merokok kembali,  saya hanya memakan permen setiap harinya.  Begitulah perempuan tersebut bercerita.   Dia ingin menghormati hijabnya bukan karena ingin pamer ,dia hanya ingin merubah kebiasaan buruk dengan cara berhijab , katanya orang boleh menilai apa saja yang pentin...

Sesedih itu.

Andai hati tak memiliki kehendak_ _barangkali hidup hanya angin lalu_ Kau terlanjur mafhum bahwa dunia adalah fana dan butuh keinginan untuk memenuhinya Seumpama langit menjelma rumahmu kau tinggal bagai sepi, sendiri memeluk kerinduan di tepian jendela menatap luas dunia yang sibuk meracuni diri dengan emosi Lantas kau bersijingkat menelusuri sepi mencari bayang-bayang lewat cahaya sebagai teman, sebagai dirimu sendiri Tibalah kau di suatu tempat puncak segala keheningan bergeming, mengurai embun di mata padahal pagi belum tentu tiba Sesedih matamu tak menunggu siapa-siapa untuk reda tak butuh apa-apa agar rela Sesedih matamu bayang-bayang rindu berkelindan katakan saja itu kecemasan

Waktu, Indah, dan Hilang.

Ku duduk sambil menulis ini. perjalanan yang sudah terlewatkan menyisakan pengalaman. Kopi masih menemani masa yang sudah terlewat maupun wacana masa depan Yang masih dalam angan. Pungguk kali ini sadar bawa waktu hanyalah perjalanan Yang tidak perlu diulang, meskipun jam dinding selalu berputar untuk mengingatkan. Pungguk pandai dalam segala hal tapi tidak pandai dalam cinta. katanya cinta itu rumit karena dia tidak selalu berada dalam puncaknya. Dia melahirkan banyak kata tapi tidak melahirkan cinta.  Sudah dua kali dia memutar masa lalu, belajar memahami sisi kebersamaan Yang ditawarkan banyak orang, tapi dia selalugagal karena beranggapan perbedaan itu tidak harus ada dalam sutu cinta. Memahami untuk sabar Dan ikhlas,  tapi jujur ikhlas itu tidak mudah,  dia beranggapan bawa bulan purnama itu sangat indah,  walaupun sudah menikmati keindahanya tapi purnama menemani sebentar saja. Sama halnya senja , pagi , Dan hujan bahkan Yang dia anggap indah itu hanya s...

Student Loan. Memperbaiki atau Membebani?

Berbicara sekala besar Student laon merupakan ajang kapitalis dalam sistem pendidik yang mana pendidik akan diberikan biaya gratis, gratis dalam peminjaman bank maksud saya, ketika kita sudah selesai/lulus kita disuruh melunasi biaya tersebut.  Coba bayangkan student loan ini gratis memperbaiki pendidik atau membebani pendidik?  Pasti banyak bank yang berlomba-lomba dalam hal ini , demi menjalankan keuntungan. Setuju atau tidak ini merupakan ketakutan bagi orang miskin dan bodoh, dimana ruang gerak untuk pendidikan dianggap sudah tidak sehat lagi untuk dipelajari . berbeda lagi kalau miskin dan pintar ini merupakan ajang pembuktian bawa bonek bondo nekat adalah pilihannya dalam menempuh pendidikan.  Lain halnya dengan bodoh dan kaya pasti ini dibuat ajang pembuktian bawa yang kaya yang akan berkuasa dalam student laon. Student loan ini merupakan sistem dari Amerika,  dan apakah sistem ini baik digunakan di Indonesia?  Peminjaman bank dalam dunia pendi...

Untuk Perempuan

Di kota aku masih menikmati malam.  Bicara tentangmu memang memiliki keindahan (lampu jalanan). Namun aku hanya bisa menunggu datangnya bulan.  Lampu jalanan hanya kujadikan pengganti untuk rindu pada bulan. Aku tidak membenci ketika dia mulai meninggalkan bekas itu,  aku takut dia mulai membenciku karena telah menyakiti . Selepas dia menemukan apa yang dia inginkan , dia mulai lupa dengan sendirinya bawa yang membekas itu bukanlah orang yang telah menyakiti,  lebih hematnya orang yang membekas ialah yang meninggalkan secara perlahan,  ketika dulunya ada sekarang tidak ada.  Tidak ada bukan dia melupakan tapi membekas untuk selalu diingat sampai waktu benar-benar telah berhenti.  Dia selalu memberikan kenyamanan demi mempertahankan apa yang seharusnya dipertahankan,  bukan mempertahankan cinta hanya dia mempertahankan posisi agar tidak membekas.  Aku rasa membekas itu tidaklah abadi karena orang yang meninggalkan perlahan juga akan mulai h...

Terima Kasih Untuk Hari Ini

Malam adalah lunglai yang menyelimut seribu ekspektasi. Saat pekatnya mulai datang, akan ada banyak mimpi terhenti. Namun bukan berhenti untuk pergi, melainkan menunggu fajar, untuk berlanjut esok pagi. Malam hanyalah jeda, seperti kau saat menunggu hujan reda. Ia tak pernah lama, karena pagi akan segera tiba. Jika aku jadi kau, mungkin sudah kubuang asa-asa yang tercecer tanpa punya jalan. Karena ia hanya akan membebani langkahku. Tetapi jalanan malam mengajarkanku sesuatu, ia memiliki orang-orang yang akan selalu menghargai hidupnya. Mereka berjalan, dengan ekspresi mati yang menyimpan banyak penjelasan. Jika tak kau pandang mata itu lurus, tak akan pernah kau temui bayangan asa yang kumaksud. Udara malam dingin berhembus. Membawa aroma lelah, menebarkan suara sunyi. Di ujung jalan sana, ada seorang tua renta yang menggenggam sebungkus nasi. Nasi itu adalah bukti bahwa usahanya tak pernah sia-sia. Setiap udara napas yang ia hembuskan menjadi citra bahwa usia telah lelah meneman...

Aku kembali

Ia tersenyum sambil berkata. Aku kembali, Hendak menyapa duka dalam diam. Praduga yang ada, tak semenakutkan yang ku kira. Aku kembali, Ingin ungkapkan rasa, Agar lara itu musnah. Selama ini,  segalanya hanya ilusi. Aku kembali, Dan tak ingin pergi: mengetuk kenangan. Aku kembali, Lalu pergi lagi. Kamu Masih Milikku.

Sajak Mimpi

Saat menatap purnama puluhan kata-kata tertulis dalam sajak pendak untuk cinta yang panjang. ini selalu menjadi pilihan setiap orang ketika hati mampu menyimpan satu nama dalam diam-diam. Setelah ini,  setiap orang akan menjadi bertahan dari kemampuan kehilangan, coba bayangkan cinta tak memiliki siapa pun selain dia,  sedang dia hanya sibuk menduga-duga kapan datangnya cinta. Kelak setiap orang sudah lebih mudah bahagia, mengenang sebuah sajak pendek untuk cinta yang panjang ketika di ucapakan akan merdu. Sudah tak perlu berlama-lama disini.  Sungguh berbahaya bila terbiasa menikamti kopi sendiri dan berjanji tidur lebih cepat dengan mimpi sehat yang tak kekurangan rindu untuk bertemu:diam. Surabaya,  Januari 2018

Cinta dan Keikhlasan

Banyak orang bilang kamu terlalu mengharapkan kembali dan terlalu peduli Banyak orang bilang mengajakmu dan diam-diam memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia. Banyak orang bilang kamu masih bisa terjaga bahagia merelakan dia menerbangkan sayap-sayap ke alamNya. Dan semua orang tau cinta telah mati.  Tapi semua orang juga tidak ikut mati karenanya. Dan semua orang tau cinta telah menemukan keikhlasanya pada titik yang tersimpan rapi.

"Ia Masih Milikmu"

Malam ini aku punya banyak waktu untuk merindumu. Seperti biasa, dingin tak pernah bosan mencengkeram. Kian larut semakin erat. Biarkan aku berkonsentrasi diatas permadani. Tenang saja, kali ini aku tak meratap. Hanya ingin menyulam rindu, jatah pengembaraan alam mimpi pun kusita. Paling tidak aku harus tau, kalau rindu memang harus diperuntukan. Hidup memang panjang. Meminta bersua kembali, memperjuangkan hari-hari untuk menjadi lebih mengagumkan dengan cara berbagi senyum. Kala aku meminta "kamu" semua akan berkata keinginan bersajak berpindah dari lupa untuk melupakan. Dengan alasan itu semua akan berakhir pada titik yang menyimpulkan kehilangan sajak rindu untuk keindahan. "Ia masih milikmu" Surabaya, 6 Januari 2018

Gondrong

Untuk mengingat si gondrong dari sajak-sajak penuh makna , drong bagaimana kabarmu sekarang?  Baik-baik saja bukan.  Kamu selalu mengingatkan bahwa hidup hanya perlu dengan isting saja buat berjalan. Jika gagal berarti bukan jalan kita kata :Tuhan,  jika berhasil :Tuhan berkata . Drong kamu itu unik bukan tentang ada atau tidaknya dirimu tapi bagaimana kamu selalu mengingatkan temanmu. Surabaya,  18 November 2017