Langsung ke konten utama

Bersahaja itu Mengasikan

Kita sudah sepakat untuk menyedu kopi pada gelas yang sama, gelas putih bermotif bunga.
Pagi, siang, sore, bahkan malam harus memakainya, sebab katamu susah sekali mendapatkannya, kala itu.
Reno masih menyimpannya, kalau menghilangkanya, pasti akan kecewa.
Sebut saja Vilavina, perempuan manja dengan teka teki.
Vilavina menikmati pemandangan disekeliling pasar. Kebetulan hari Jumat Wage, kalau orang Jawa bilang Jumat adalah hari yang penuh berkah dan Wage adalah hari ke empat yang rame dipasaran.
Semua keinginannya terpenuhi sudah cukup untuk kebutuhan esok harinya. Tibalah dia bertemu pada sepasang gelas bermotif bunga. Vilavina mulai mendekati. Hingga penjualnya berkata "Nak" sepasang gelas ini bukan sembarang gelas. Ini terakhir yang ku punya. Mari lihatlah, kau akan menyukainya.
Perempuan mulai penasaran dengan kata si penjual. Apa istimewanya? Kan hanya sebuah gelas putih dan bermotif bunga. Seperti halnya gelas yang lainya.
Penjual mulai meramu kata.
Kau tidak akan menemukan yang seperti ini, sangat langkah untuk sebuah ikatan. Dia adalah sepasang gelas bersajaha yang akan menemani dan memberimu cerita.  Terkesima sudah perempuan. Tanpa basa-basi dia bertekad untuk mendapatkannya, sampai harus rela bertengkar untuk membelinya. Perempuan berpikir bawa gelas ini akan selalu membuat ikatannya sangat langkah, karena gelas ini unik maka cocok buat orang yang di rasa spesial" waktu bercerita". Diam dalam keyakinan yang dalam, percaya.
Hari telah datang untuk memberikan sebuah gelas bermotif bunga. Sabtu ketika Reno pulang dari mencari kata di kota. Sampailah dia di kampung tercinta, sebab tempat paling tenang untuk kembali adalah rumah.
Keinginan untuk memberikan tercapai,
Pertemuan singkat antara perempuan dan spesial Reno. Pakailah gelas ini kata Vila, karena aku mendapatkan dengan rasa penasaran. Tidak ada komunikasi lebih hanya ada ucapaan terimakasih dari Reno. Perempuan itu senyum manja seperti biasanya sambil berpikir apakah dia suka?
Pertemuan ini memberikan satu hal yang langkah, sebab hanya sebentar dan menyisakan keinginan untuk bertanya.
Tiada kabar setelah itu!
Vilavina menanti dan terus menanti karena tiada keinginan Reno untuk menghubunginya, walaupun hanya dari notif sosial media dia akan merasa bahagia bila mendapatkanya.
Kecewa tidak mungkin dilontarkan pada dirinya sendiri karena dia ingin bahagia setelah bertemu, semua orang ingin merasakan hal itu.
Sampai tiba kekecewaan itu benar terjadi pada perempuan ini. Hari Ahad yang menyebalkan buatnya.
Orang spesial pergi tanpa pamit maupun memberi kabar. Inikah yang disebut istimewa "Tuan"? Ucap perempuan dalam malam. Apa ini yang disebut istimewa dalam pertemuan tadi. Tidak berguna sama sekali gelas itu, ikatan ini semakin menghimpit. Lebih kesal lagi pada pagi hari Vilavina hanya mendapat kabar dari salah satu sahabat kalau spesial reno sudah kembali ke kota untuk mengali dan mencapai keinginan.
Aku telah gagal untuk bercerita, harusnya pagi ini aku sudah meminum kopi dengamu, walaupun bukan duduk bersama, dia hanya ingin seperti ibu menyiapkan kopi kepada ayah. Ini sangat membosankan, dia ingin bisa bercanda walaupun lewat notif sosial media.
Dengan kekecewaan, semua tidak saling memahami lagi, apa ini sebab sepasang gelas? Ah dia tidak percaya.
Vilavina memberikan kabar.
Begini ucapnya, dalam pesan singkat.

"Yaya, marah sih tidak.. tapi kesal saja, sedikit kecewa juga. Acara apa coba Ahad seperti ini? Hum .. setidaknya ada kata pamitkan atau  gimana kek. Biar gak gelo-gelo  amat, menunggu itu tidak enak banget Lo. Sumpah. Belum pernah merasakan ya?. Besok-besok mau gitu lagi? Jangan deh beneran . Dianggurin tanpa kabar itu tidak nyaman banget. Hei..  komitmen itu untuk saling percaya bukan? Tapi juga saling menkaga komunikasi."
Perempuan memberikan gelas dengan kekecewaan pada seorang yang dirasa spesial.
Pesan singkat di balas dengan kejauhan.
"Tunggu berapa lama kamu? Kan masih banyak teman-teman yang menghibur. Kenapa saya masih egois seperti ini. Lihat kalau kamu merasakan. Pasti kamu akan "lupa akan diriku".

Semakin kecewa, inikah yang disebut moment langkah dalam ikatan?
Perempuan ini heran. Dia sudah tidak percaya lagi pada sepasang gelas istimewa. Baiklah dia akan selalu berusaha mengkreasikan keinginan ini. Sampai tergambar jelas semua telah menjadi moment langkah dan ini sangat istimewa.
(Part 1)

Reno sedang menyeduh kopi pagi itu.
Dengan keadaan berbeda, dia mengkhawatirkan spesial dan Reno memahami dia dengan keistimewaan. Gelas kau akan selalu menemani bagian kecil-kecilku dalam harmoni dan kedamaian . Reno sudah melakukanya tanpa harus memberikan kabar, pada gelas yang sama untuk menyeruputnya berdua bersama.

Menikmati, sambil senyum-senyum untuk merayakan dan itu hanya kita lakukan pada waktu cukup lama.

Postingan populer dari blog ini

Jenis dan Pembentukan Identitas

Menurut buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X Kurikulum Merdeka, ada dua pendapat umum mengenai proses terbentuknya identitas, yaitu:  Identitas merupakan sesuatu yang terberi atau given. Identitas ini menempel secara alami pada seseorang atau kelompok. Contohnya, ciri fisik seperti warna kulit, rambut, dan mata. Identitas merupakan hasil dari desain atau rekayasa. Identitas ini berkaitan dengan aspek budaya, sosial, ekonomi, dan lainnya. Contohnya, jati diri sebuah bangsa yang merupakan hasil dari interaksi sosial antarindividu atau antarkelompok. Identitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu identitas individu dan identitas kelompok. Keduanya memiliki faktor pembentuknya masing-masing.  Identitas nasional adalah ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain. Unsur-unsur pembentuk identitas nasional Indonesia, antara lain: Suku bangsa, Agama, Kebudayaan, Bahasa.  Beberapa contoh identitas nasional Indonesia, antara lain: Pancasila, Bendera Mera...

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan karya ilmiah adalah bagian awal dari sebuah karya tulis yang memberikan gambaran umum tentang topik yang akan dibahas, alasan mengapa topik tersebut penting, dan tujuan dari penelitian atau penulisan tersebut. Pendahuluan berfungsi sebagai pengantar bagi pembaca untuk memahami konteks, relevansi, dan tujuan dari karya ilmiah tersebut.  Isi Pendahuluan Karya Ilmiah: Latar Belakang: Menjelaskan konteks permasalahan atau fenomena yang menjadi dasar penelitian atau penulisan. Latar belakang harus memberikan alasan mengapa topik tersebut relevan dan penting untuk diteliti atau ditulis.  Rumusan Masalah: Menyatakan pertanyaan atau masalah spesifik yang akan diteliti atau dijawab dalam karya ilmiah. Rumusan masalah harus jelas, terukur, dan relevan dengan latar belakang yang sudah dijelaskan.  Tujuan Penelitian/Penulisan: Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian atau penulisan karya ilmiah. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan ber...

Mengenali, Menyadari dan Menghargai Keragaman Identitas

Mengenali dan Menyadari Keragaman Identitas Sikap kita terhadap keragaman di negara Indonesia seharusnya mencerminkan penghargaan, pemahaman, dan keterbukaan. Penting untuk memahami bahwa keragaman identitas adalah bagian alami dari masyarakat. Setiap individu dan kelompok memiliki nilai-nilai, budaya, bahasa, dan identitas yang berbeda. Melalui sosialisasi, nilai-nilai dan identitas yang dianut seseorang atau kelompok dapat disebarkan kepada generasi berikutnya. Ini membantu dalam memahami dan melestarikan identitas yang berbeda. Dalam sebuah kelompok, perbedaan persepsi dan nilai adalah hal yang wajar. Untuk menciptakan identitas kelompok yang bersamaan, anggota kelompok harus mampu bernegosiasi dan mencari titik temu. Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, agama, etnis, dan bahasa. Sikap kita harus memandang kebinekaan ini sebagai sebuah kekuatan yang saling mendukung, bukan sebagai hambatan. Penting untuk berusaha mengenali dan memahami identitas orang lain di lua...