akhirnya aku sulit untuk melawan keinginan untuk mencintai kembali, sedangkan cinta itu sendiri adalah candu. aku yang takut mencintai di demoniasi oleh katakutan akan kegagalan di masa lampau, padahal aku memiliki kebutuhan emosi untuk mencintai dan dicintai. aku akan tetap ingin memberi cinta tapi dalam bentuk yang berbeda.
menyesal atau mengulang merupakan waktu buat aku untuk sekadar menyapa cinta kembali, sejak pagi itu aku mulai merasa kesepian dan menjadi terburuk setelah kabar yang kamu tinggalkan sekarang tidak kembali hadir dan jika aku sudah seperti itu, membunuh sepi dan berada di keramaian hanya akan membuatku menjadi tubuh tanpa ruh. sesakit itukah kamu meninggalkan jejak. hari ini aku sedang menikahi mei sepi, yang hanya menepi di pojok ruangan, membaca buku, mendengarkan musik atau berpuisi. aku merasa bawa ada hal yang lain membuatku nyaman selain pasangan.
aku mulai mengingat kalimat, aku sudah bersikeras membencimu, karena setiap orang dalam berjuang itu berbeda, begitu juga kamu, lalu aku akan pergi dengan permisi, agar kau mempersilahkanku untuk membawa rasa kecewa yang entah sampai kapan aku akan menceritakannya.
menyesal atau mengulang merupakan waktu buat aku untuk sekadar menyapa cinta kembali, sejak pagi itu aku mulai merasa kesepian dan menjadi terburuk setelah kabar yang kamu tinggalkan sekarang tidak kembali hadir dan jika aku sudah seperti itu, membunuh sepi dan berada di keramaian hanya akan membuatku menjadi tubuh tanpa ruh. sesakit itukah kamu meninggalkan jejak. hari ini aku sedang menikahi mei sepi, yang hanya menepi di pojok ruangan, membaca buku, mendengarkan musik atau berpuisi. aku merasa bawa ada hal yang lain membuatku nyaman selain pasangan.
aku mulai mengingat kalimat, aku sudah bersikeras membencimu, karena setiap orang dalam berjuang itu berbeda, begitu juga kamu, lalu aku akan pergi dengan permisi, agar kau mempersilahkanku untuk membawa rasa kecewa yang entah sampai kapan aku akan menceritakannya.
setelah itu kamu hanylah tempat bertamu dari pergiku, sedangkan aku adalah waktu yang berlari dari rasa kecewa yang tidak akan pernah sembuh.