Langsung ke konten utama

Mengar Mengetik. Surat IPM

Saya masih ingat saat pertama kali saya mengajar anak-anak mengetik di sekolah. Mereka semua sangat bersemangat dan ingin belajar.

Saya memulai dengan mengajarkan dasar-dasar mengetik, seperti meletakkan jari-jari di atas keyboard dan mengenal tombol-tombol yang berbeda. Anak-anak sangat antusias dan berusaha keras untuk mengingat semua tombol yang berbeda.

Namun, tidak semua anak-anak memiliki kemampuan yang sama dalam mengetik. Beberapa anak-anak sangat cepat dalam mengetik, sementara yang lain masih perlu berlatih lebih banyak.

Saya memutuskan untuk membuat beberapa permainan dan latihan yang menyenangkan untuk membantu anak-anak meningkatkan kemampuan mengetik mereka. Kami bermain "Tik-Tak-Toe" dengan keyboard, dan saya juga membuat beberapa latihan mengetik yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu.

Setelah beberapa minggu berlatih, saya memutuskan untuk memberikan tugas yang lebih menantang kepada anak-anak. Saya meminta mereka untuk membuat surat IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) yang akan dikirimkan kepada teman-teman mereka di sekolah lain.

Anak-anak sangat bersemangat dan berusaha keras untuk membuat surat yang baik. Mereka belajar tentang cara menulis surat yang formal, cara menggunakan bahasa yang sopan, dan cara mengatur struktur surat yang baik.

Namun, karena mesin ketiknya hanya satu, anak-anak harus bergantian untuk berlatih mengetik. Bahkan, mereka harus berlatih di malam hari untuk memastikan bahwa semua anak-anak memiliki kesempatan untuk berlatih.

Tapi, hal ini tidak membuat anak-anak IPM kendor. Mereka tetap semangat dan berusaha keras untuk meningkatkan kemampuan mengetik mereka. Mereka saling membantu dan mendukung satu sama lain, sehingga membuat proses belajar menjadi lebih menyenangkan.

Saya sangat bangga dengan kemajuan yang telah dicapai oleh anak-anak. Mereka telah menjadi lebih percaya diri, lebih mandiri, dan lebih memiliki kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain.

Setelah beberapa hari berlatih, anak-anak akhirnya selesai membuat surat IPM mereka. Saya sangat bangga dengan hasil kerja mereka, dan saya yakin bahwa mereka semua akan menjadi sangat mahir dalam menulis surat dan berkomunikasi dengan orang lain.

Mengajar anak-anak mengetik dan membuat surat IPM bukan hanya tentang mengajarkan mereka keterampilan teknis, tetapi juga tentang membantu mereka meningkatkan keterampilan belajar dan berpikir kritis. Saya sangat senang dapat menjadi bagian dari proses belajar mereka, dan saya yakin bahwa mereka semua akan memiliki masa depan yang cerah.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada anak-anak IPM yang telah bekerja sama dengan saya dalam proses belajar ini. Mereka telah menunjukkan semangat dan dedikasi yang luar biasa, dan saya sangat bangga dengan mereka semua.


Penulis : Fathur Rohim Syuhadi

Postingan populer dari blog ini

Jenis dan Pembentukan Identitas

Menurut buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X Kurikulum Merdeka, ada dua pendapat umum mengenai proses terbentuknya identitas, yaitu:  Identitas merupakan sesuatu yang terberi atau given. Identitas ini menempel secara alami pada seseorang atau kelompok. Contohnya, ciri fisik seperti warna kulit, rambut, dan mata. Identitas merupakan hasil dari desain atau rekayasa. Identitas ini berkaitan dengan aspek budaya, sosial, ekonomi, dan lainnya. Contohnya, jati diri sebuah bangsa yang merupakan hasil dari interaksi sosial antarindividu atau antarkelompok. Identitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu identitas individu dan identitas kelompok. Keduanya memiliki faktor pembentuknya masing-masing.  Identitas nasional adalah ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain. Unsur-unsur pembentuk identitas nasional Indonesia, antara lain: Suku bangsa, Agama, Kebudayaan, Bahasa.  Beberapa contoh identitas nasional Indonesia, antara lain: Pancasila, Bendera Mera...

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan karya ilmiah adalah bagian awal dari sebuah karya tulis yang memberikan gambaran umum tentang topik yang akan dibahas, alasan mengapa topik tersebut penting, dan tujuan dari penelitian atau penulisan tersebut. Pendahuluan berfungsi sebagai pengantar bagi pembaca untuk memahami konteks, relevansi, dan tujuan dari karya ilmiah tersebut.  Isi Pendahuluan Karya Ilmiah: Latar Belakang: Menjelaskan konteks permasalahan atau fenomena yang menjadi dasar penelitian atau penulisan. Latar belakang harus memberikan alasan mengapa topik tersebut relevan dan penting untuk diteliti atau ditulis.  Rumusan Masalah: Menyatakan pertanyaan atau masalah spesifik yang akan diteliti atau dijawab dalam karya ilmiah. Rumusan masalah harus jelas, terukur, dan relevan dengan latar belakang yang sudah dijelaskan.  Tujuan Penelitian/Penulisan: Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian atau penulisan karya ilmiah. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan ber...

Mengenali, Menyadari dan Menghargai Keragaman Identitas

Mengenali dan Menyadari Keragaman Identitas Sikap kita terhadap keragaman di negara Indonesia seharusnya mencerminkan penghargaan, pemahaman, dan keterbukaan. Penting untuk memahami bahwa keragaman identitas adalah bagian alami dari masyarakat. Setiap individu dan kelompok memiliki nilai-nilai, budaya, bahasa, dan identitas yang berbeda. Melalui sosialisasi, nilai-nilai dan identitas yang dianut seseorang atau kelompok dapat disebarkan kepada generasi berikutnya. Ini membantu dalam memahami dan melestarikan identitas yang berbeda. Dalam sebuah kelompok, perbedaan persepsi dan nilai adalah hal yang wajar. Untuk menciptakan identitas kelompok yang bersamaan, anggota kelompok harus mampu bernegosiasi dan mencari titik temu. Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, agama, etnis, dan bahasa. Sikap kita harus memandang kebinekaan ini sebagai sebuah kekuatan yang saling mendukung, bukan sebagai hambatan. Penting untuk berusaha mengenali dan memahami identitas orang lain di lua...