Kenangan Bakar Jagung dengan Murid-Murid MTs
Di tengah teriknya matahari yang memancarkan cahaya keemasan, saya masih teringat saat-saat indah bersama murid-murid saya. Momen-momen yang tak terlupakan itu telah menjadi kenangan yang sangat berharga bagi saya. Salah satu kenangan yang paling berkesan adalah saat bakar jagung bersama anak-anak di ladang Njuti Sugihan.
Momen jelang musim panen jagung saya manfaatkan untuk bersama-sama bakar jagung di ladang. Momentum bakar jagung di ladang Njuti Sugihan bersama-sama sungguh sangat menyenangkan. Di dekat gubug pohon kelapa, kita bakar jagung rame-rame bersama anak-anak. Hari itu suasananya sangat terang, dengan sinar matahari yang memancarkan kehangatan dan kebahagiaan.
Sambil guyonan dan makan jagung, batasan antara guru dan murid hampir tidak ada. Anak-anak juga ngajak guyon, saya sempat dikerjain dengan diberikan jagung gosong. Ketika saya makan, anak-anak berteriak "gosong, gosong!" dengan nada yang ceria dan penuh kegembiraan.
Saya masih teringat saat itu, anak-anak tertawa dan bersorak-sorak dengan suara yang keras dan penuh kebahagiaan. Saya juga tidak bisa menahan senyum, karena melihat anak-anak yang begitu bahagia dan gembira. Moment seperti itu sangat berharga dan tidak terlupakan, karena telah menjadi kenangan yang sangat indah dan berkesan bagi saya.
Dalam kesempatan itu, saya juga bisa melihat sisi lain dari anak-anak. Mereka tidak hanya pintar dan rajin, tapi juga memiliki sisi humoris dan menyenangkan. Mereka bisa membuat saya tertawa dan merasa bahagia, dengan cara yang sangat sederhana namun sangat berkesan.
Saya sangat bersyukur bisa memiliki kenangan seperti itu dengan murid-murid saya. Kenangan yang tidak hanya berkesan, tapi juga membentuk hubungan yang lebih erat dan harmonis antara guru dan murid. Hubungan yang seperti itu sangat penting, karena dapat membantu anak-anak merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam proses belajar.
Setelah bakar jagung dilanjutkan dengan menjat kelapa muda. Kebetulan ladang di Njuti Sugihan terdapat ratusan pohon kelapa yang menjulang tinggi. Anak-anak berebut panjat kelapa dengan semangat dan antusiasme yang tinggi. Mereka ternyata pandai memanjat, dan bisa mencapai puncak pohon kelapa dengan mudah.
Tentu menyenangkan karena di kebun mereka tidak memiliki pohon kelapa. Mereka bisa merasakan kegembiraan dan kebahagiaan yang sangat besar, karena bisa menikmati kelapa muda yang segar dan lezat. Usai memanjat, anak-anak dengan sigap memecah kelapa muda itu dengan cara yang sangat sederhana namun sangat efektif.
Saya senang melihat mereka bergembira dan menikmati kelapa muda yang segar. Mereka bisa merasakan kegembiraan dan kebahagiaan yang sangat besar, karena bisa menikmati hasil jerih payah mereka sendiri. Bakar jagung dan menikmati kelapa muda atau degan telah usai, namun kenangan itu akan selalu teringat dalam hati saya.
Anak-anak merasa puas sekali, karena bisa menikmati kegiatan yang sangat menyenangkan dan berkesan. Selanjutnya, ada beberapa kelapa yang bisa dibawa pulang anak-anak. Mereka bisa menikmati kelapa muda yang segar dan lezat di rumah, dengan cara yang sangat sederhana namun sangat menyenangkan.
Momen seperti itu sangat berharga bagi saya dan anak-anak. Saya berharap bahwa kenangan seperti itu akan selalu teringat dalam hati mereka, dan membentuk hubungan yang lebih erat dan harmonis antara guru dan murid. Hubungan yang seperti itu sangat penting, karena dapat membantu anak-anak merasa lebih nyaman dan percaya diri dalam proses belajar.
Penulis: Fathur Rohim Syuhadi