Terpikirkan untuk tidur namun ada lagi yang lebih dipikirkan agar tidak mudah hilang kembali.
Inikah yang disebut malam akhir dari kita? Saat percakapan telepon genggam itu berakhir bahwa semuanya akan baik-baik saja. Malam telah berlalu, pagi masih terasa kaku.
Masih tentang kehilangan yang mengenang dan menjadi bayang-bayang. Jadi izinkan sedikit mengenang, mengingat kisah yang pernah kita jalani bersama.
Sebab perpisahan kita lalui tanpa ada kata perpisahan. Bahkan setelah percakapan terakhir kita tidak ada kata lain. Mungkin itu baik, baik untuk menganalisis setiap peristiwa yang pernah ada dan terpikirkan terus menerus di bagian kepala. Mungkin setelah ini aku bisa menemukan jawaban atas ketidakmungkinan dari bayang-bayang yang mengenang.