Mad, hidup ini hanya mampir ya?
Betapa waktu cepat berlalu. Setiap tahun kita selalu punya agenda untuk pergi, Kemarin saja kita sama-sama pergi ke banyuwangi hanya bermodalkan yuk berangkat. Berangkatlah kita. Sekarang tau-tau sudah malu-malu untuk hanya sekadar berkumpul setelah tiba di kampung halaman.
Ah, gak. Menurutku kita masih bersama-sama kok. Tapi ya cuman mampir. Aku balik ya. Begitulah ucapan-ucapan yang diam-diam selalu terpendam.
Ah, betapa mengesalkannya curhat, selalu disajikan kopi dan pikiran untuk tumbuh.
Bu, hidup ini hanya mampir makan dan minum yak. Padahal baru kemarin aku pulang untuk menemani. Tau-tau sekarang sudah merantau kembali.