Bagaimana kita bisa mengenal diri sendiri?
Dari orang lain
Dari hati
Dari dalam ucapan
Dari kebingungan dan kepasrahan
Dari kembali melakukan kesalahan
Kita selalu mengingat masa lalu, akhirnya mengkhawatirkan masa depan sebagai tameng untuk melanjutkan kehidupan sempurna. Fokus kita pada itu, selalu ingin melihat orang lain bisa sempurna seperti kita. Namun terkadang ketika orang bilang sesuai apa yang ada kita lebih sering menolak untuk merenungkan apakah memang seperti itu.
Apakah kita akan suka?
Tidak, kita akan berpegang teguh pada masa lalu lagi. Yang dimana semua saat itu adalah istimewa. Istimewa itulah yang akan selalu membandingkan dengan yang lain untuk sempurna.
Hal-hal yang dikenal saat ini untuk diri sendiri selalu kita tolak dengan masa lalu. Karena tidak bisa menikmati momen-momen saat cerita ini dibuat. Dan lebih parahnya kita mengkhawatirkan masa depan yang sejatinya kita sudah berada dimasa depan.
Terimakasih. Sebab Allah menciptakan kita untuk bahagia. Kita pun jangan mencari-cari alasan untuk tidak bahagia. Mari berbahagia, sekarang di sini, seperti ini. Aku mencintai diriku, oleh sebab itu aku tidak berhenti mendoakan keselamatanku. (Abadi).