Langsung ke konten utama

Tulisan Bodoh

Sabtu 14 september 2019.  Rumah ini masih sangat nyaman untuk dijadikan rindu, kata pertama yang selalu sama untuk kita semua. Hari ini sama dengan sebelumnya. Aku keluar malam, dengan nada biasa Bu aku keluar. Pukul 00.00 aku pulang dan menuliskan cerita ini, aku pulang, apakah ada yang berbeda? Padahal rumah sebelum aku keluar sama.

Dasar bego. Dikasih isyarat tidak mau mengerti.
Apa yang beda?
Kalau hari ini sudah 15 september 2019. Itulah pikiranku pertama. Lalu apanya yang berbeda aku masih penasaran.
Pikiranmu terlalu berlebihan ya. Hal semacam ini kau saja tak mengerti.

Sudahlah, bermimpilah saja kali ini tak ada yang beda untuk dijadikan apa-apa. Banyak sekali yang memaki kapan dan kapan kembali.. haha.. 
Bodoh, berita kali ini banyak tentang negeri mengapa kau diam saja dengan peristiwa segenting ini? Ah masak iya tidak mengerti kan sudah viral kesana kemari.
Bedebah... Receh begini dianggap beda, lebih baik ngurus politik cinta yang absurd dan berkata kita akan merdeka kali ini..

Beginilah jalan ceritanya.
Dikisah ini banyak sekali, negeri yang dibangun pemuda ini sudah menjadi basa basi, tak ada perlawanan golongan tua dan muda, yang ada pertempuran tua meluruskan yang muda-muda..
Mengikuti semacam ini akan menjadi baik untuk masa depan diri, tak ada pergolekan apapun untuk kisah. Genting lewat dengan biasa, tempur tak ada yang mau, yang ada hanya kisah lurus. Tinggal pilih, apanya yang di pilih.. haha.
Baiklah ini kisah para dewa yang di lupakan oleh nenek moyang, jadilah seperti ini.

Postingan populer dari blog ini

Jenis dan Pembentukan Identitas

Menurut buku Pendidikan Kewarganegaraan Kelas X Kurikulum Merdeka, ada dua pendapat umum mengenai proses terbentuknya identitas, yaitu:  Identitas merupakan sesuatu yang terberi atau given. Identitas ini menempel secara alami pada seseorang atau kelompok. Contohnya, ciri fisik seperti warna kulit, rambut, dan mata. Identitas merupakan hasil dari desain atau rekayasa. Identitas ini berkaitan dengan aspek budaya, sosial, ekonomi, dan lainnya. Contohnya, jati diri sebuah bangsa yang merupakan hasil dari interaksi sosial antarindividu atau antarkelompok. Identitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu identitas individu dan identitas kelompok. Keduanya memiliki faktor pembentuknya masing-masing.  Identitas nasional adalah ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang membedakannya dengan bangsa lain. Unsur-unsur pembentuk identitas nasional Indonesia, antara lain: Suku bangsa, Agama, Kebudayaan, Bahasa.  Beberapa contoh identitas nasional Indonesia, antara lain: Pancasila, Bendera Mera...

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan karya ilmiah adalah bagian awal dari sebuah karya tulis yang memberikan gambaran umum tentang topik yang akan dibahas, alasan mengapa topik tersebut penting, dan tujuan dari penelitian atau penulisan tersebut. Pendahuluan berfungsi sebagai pengantar bagi pembaca untuk memahami konteks, relevansi, dan tujuan dari karya ilmiah tersebut.  Isi Pendahuluan Karya Ilmiah: Latar Belakang: Menjelaskan konteks permasalahan atau fenomena yang menjadi dasar penelitian atau penulisan. Latar belakang harus memberikan alasan mengapa topik tersebut relevan dan penting untuk diteliti atau ditulis.  Rumusan Masalah: Menyatakan pertanyaan atau masalah spesifik yang akan diteliti atau dijawab dalam karya ilmiah. Rumusan masalah harus jelas, terukur, dan relevan dengan latar belakang yang sudah dijelaskan.  Tujuan Penelitian/Penulisan: Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian atau penulisan karya ilmiah. Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan ber...

Mengenali, Menyadari dan Menghargai Keragaman Identitas

Mengenali dan Menyadari Keragaman Identitas Sikap kita terhadap keragaman di negara Indonesia seharusnya mencerminkan penghargaan, pemahaman, dan keterbukaan. Penting untuk memahami bahwa keragaman identitas adalah bagian alami dari masyarakat. Setiap individu dan kelompok memiliki nilai-nilai, budaya, bahasa, dan identitas yang berbeda. Melalui sosialisasi, nilai-nilai dan identitas yang dianut seseorang atau kelompok dapat disebarkan kepada generasi berikutnya. Ini membantu dalam memahami dan melestarikan identitas yang berbeda. Dalam sebuah kelompok, perbedaan persepsi dan nilai adalah hal yang wajar. Untuk menciptakan identitas kelompok yang bersamaan, anggota kelompok harus mampu bernegosiasi dan mencari titik temu. Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman budaya, agama, etnis, dan bahasa. Sikap kita harus memandang kebinekaan ini sebagai sebuah kekuatan yang saling mendukung, bukan sebagai hambatan. Penting untuk berusaha mengenali dan memahami identitas orang lain di lua...