Riuh kota semakin menggila, obrolan masa depan terjadi dimana-mana, kisahnya penuh ketulusan untuk mengubah apa yang dicita-citakan.
seperti pusaran buih dalam lubuk,
tubuhmu berputar mengikuti irama musim.
Fatih, seorang anak kecil penjual jelly di sisi gedung tinggi.
Dalam gedung banyak yang mempromosikan produk terbaru yang ingin di tunjukkan kepada setiap yang datang.
Fatih tak mau kalah dengan berteriak lebih kencang dari mereka yang didalam.
Beruntung dia lebih dulu berteriak, sebab dia diluar dekat orang turun dari parkitan, namun sayang berjalan mondar-mandir sudah biasa dilihat sang bocah petarung ini.
Nasib memang tak perlu dijelaskan. Seperti didalam, ada yang menghampiri ada yang tak memperdulikan. Sama-sama nasib penuh ketulusan hati untuk mengerjakan sebuah pekerjaan.
Untung tak banyak, sebab menghitungpun terbata-bata. Ku tau fatih tak seberuntung aku, berbahagialah dengan cara terbaikmu.
Ku yakin bagian tubuhmu lelah akan itu, tapi suatu saat lorong itu memberi waktu kepadamu, bahwa dirimu sedang cemburu menikmati waktu kecilmu.
Tiga ribu sebagai salah satu, untuk bertahan hidup esok hari, dengan sepeda dan keranjang dibelakangmu, kau bersusah payah untuk memberikan yang terbaik buat hidupmu.
"yang membalut hari-harimu, akan menjadikanmu pribadi yang tumbuh membumi suatu saat nanti." (CoretanBed)
seperti pusaran buih dalam lubuk,
tubuhmu berputar mengikuti irama musim.
Fatih, seorang anak kecil penjual jelly di sisi gedung tinggi.
Dalam gedung banyak yang mempromosikan produk terbaru yang ingin di tunjukkan kepada setiap yang datang.
Fatih tak mau kalah dengan berteriak lebih kencang dari mereka yang didalam.
Beruntung dia lebih dulu berteriak, sebab dia diluar dekat orang turun dari parkitan, namun sayang berjalan mondar-mandir sudah biasa dilihat sang bocah petarung ini.
Nasib memang tak perlu dijelaskan. Seperti didalam, ada yang menghampiri ada yang tak memperdulikan. Sama-sama nasib penuh ketulusan hati untuk mengerjakan sebuah pekerjaan.
Untung tak banyak, sebab menghitungpun terbata-bata. Ku tau fatih tak seberuntung aku, berbahagialah dengan cara terbaikmu.
Ku yakin bagian tubuhmu lelah akan itu, tapi suatu saat lorong itu memberi waktu kepadamu, bahwa dirimu sedang cemburu menikmati waktu kecilmu.
Tiga ribu sebagai salah satu, untuk bertahan hidup esok hari, dengan sepeda dan keranjang dibelakangmu, kau bersusah payah untuk memberikan yang terbaik buat hidupmu.
"yang membalut hari-harimu, akan menjadikanmu pribadi yang tumbuh membumi suatu saat nanti." (CoretanBed)