Masih diberi kesempatan?
"Waktu"
Bagaimana rakka bisa melanjutkan kisahnya.? Ini tidak adil, semua seolah-olah dia yang bahagia.
Rakka akhirnya memilih berpisah dengan dia, ia memilih pergi karena perempuan yang diimpiannya sudah menjadi milik cato. Perjalanan baru itu di mulai dengan pulang. Adu rayu dengan yang lain akan menjawab waktu yang tidak dijual belikan itu.
Rakka pulang dengan mencoba, mencoba hal baru dengan bekerja, dari pagi sampai sore. Hal ini semata-mata ingin nasibnya berubah. Ini perubahan diri, bukan mencari titik lain dari waktu itu, hanya naluri berkata, ia ingin, mengulang apa yang sudah terjadi waktu itu. Bukan tentang kenyataan itu, namun mimpi-mimpi yang saat ini mulai di lupa. Terimakasih bijaksana, karena sudah memilih yang terbaik dari yang baik dimimpi. Luar biasa waktu, dan tiba bahagia, waktu.
Masih diberi kesempatan?
"memilih"
Kita hanya manusia terluka, yang mempunyai kebiasaan bahagia dalam kesepian waktu.
Rakka, memilih pulang ke kampung halaman dengan usaha, usaha yang dibangun adalah ia ingin berbaur dengan nama pekerjaan.
Pekerjaan ini dinamakan pekerjaan kehidupan, rakka memperbaiki waktu itu, sebab mimpi-mimpi itu berubah kenyataan yang harus dikorbankan dengan tidak tidur. Takut.! Begitulah rakka memilih kata ketika memulai hal yang dinamakan hidup bebas. Seperti tidak tau arah.
Hari-hari membosankan seperti ini kok sering dijalani manusia ya?
Apa tidak bisa memilih menikmati sedikit senyum bahagia pada hari-hari yang dijalani?
Aku ingin...
Aku ingin ___________ terbaik.
Dia harus bisa menjadi seperti ia.
Andai saja cinta waktu itu seperti mimpiku, pasti dia akan melihat ia saat ini.
Dan untuk saat ini ia tidak berhak bertanya tentang keadaan, waktu, dan mudah saja bagi dia untuk melupakan mimpi itu.
Karena usaha yang dijalani saat ini adalah usaha melupakan waktu.
Bed.