Tulislah satu kebohongan saja. Kelak ketika ada yang benar-benar bertanya tentang itu akan menjadi sebuah kebanggan tersendiri..
Selama empat tahun menjalani kehidupan di kota Pahlawan hidupnya saya banyak berubah. Liar namun teratur. Bagaimana tidak waktu MA kehidupan saya hanya di habiskan di ruangan berukuran 7x6 meter di perempatan tengah bernama G-Net untuk menjelajahi dunia maya yang belum marak seperti ini, semuanya masih serba lemot. Hanya ada satu di situ untuk menjelajahi dunia maya sebelum banyak yang berdatangan namun hanya sebentar.
Memang tidak ada yang pasti hidup itu, sekolah MA saja harus sudah merasakan bagaimana kerasnya sebuah sistem yang baru dan sangat membelenggu, saat itu pikiran hanya melawan dan menyelamatkan. Bukan menjadi pahlawan tapi ketika di sikapi proses dengan tenang semua berjalan. Walaupun pada intinya aku harus memang sangat menjatuhkan harga diri. Menjual diri pada pendidikan yang tak tentu untuk dilanjutkan kembali..
Selang waktu berjalan, ada banyak pertanyaan dan membuat semakin terluka ketika ditanya tentang sebuah pendidikan. Seharusnya memang tidak menanyakan itu. Sebab semua akan merasakan ketika ditanya akan menimbulkan luka. Benar pendidikan sangatlah penting untuk menemani proses hidup, begitulah semua orang berkata. Maka jangan putuskan pendidikan dimanapun itu. 10 orang yang membuat hidup dan membuat sangat tenang dalam menemani bersama melewati itu. Bukan aku yang pahlawan tapi kami sebab superhero itu tidaklah satu tapi semuanya.. 10 orang yang memiliki tanggung jawab diatas rata-rata. Sebab kami melihat dari kacamata kami bukan orang lain. Begitulah cerita, 10 laki-laki yang melawan.. sangat bangga dan sangat berterimakasih kepada yang telah membantu kami dan tetap setia menanyakan kabar. semoga tetap selalu terjaga guru-guru yang berjasa memperbaiki nama kami.. terkhusus Ny. Sri Laura doa kami akan selalu yang pertama karena beliaulah yang memerdekakan kita di dunia Pendidikan. Tenang di tempat suci itu Ny Sri Laura sudah sangat merdeka seperti namanya.
Saya memang belum menuliskan semuanya, sebab cerita kami sangatlah penuh suka cita.
Sampai saat ini kita selalu membahagiakan apapun dengan cara kami. Sebab orang lain tidak akan mengalami kebahagian ini.
Setelah itu kehidupan memang banyak berubah, kami menjelajahi apa yang menjadi pilihan. Sebab itulah cara kami. Saya memilih untuk melanjutkan di kota Pahlawan dimana para pejuang sangat dihormati. Awal selalu menjadi tanda bahwa kembali ke dunia pendidikan adalah pilihan yang dijatuhkan. Selama empat tahun menjelajahi kota pahlawan sangatlah banyak, cukup satu saja yang ku ceritakan, sebab membacanya saja kalian akan merasa bosan..
Kembali ku dengar pintu dengan dobrakan, selalu datang para pejuang ke tempat berkumpul mencari kebebasan yang kita jadikan markas tempat tidur, perkenalkan namanya Sabtu, ketika mendengar namanya kalian pasti tertawa. Tapi begitulah namanya sangat memberikan cahaya pada orang disekelilingnya..
Mungkin ini saja dulu, ku yakin membacanya akan bosan. Akan kubuatkan kembali cerita setelah ini yaitu tentang bersamanya.
Selama empat tahun menjalani kehidupan di kota Pahlawan hidupnya saya banyak berubah. Liar namun teratur. Bagaimana tidak waktu MA kehidupan saya hanya di habiskan di ruangan berukuran 7x6 meter di perempatan tengah bernama G-Net untuk menjelajahi dunia maya yang belum marak seperti ini, semuanya masih serba lemot. Hanya ada satu di situ untuk menjelajahi dunia maya sebelum banyak yang berdatangan namun hanya sebentar.
Memang tidak ada yang pasti hidup itu, sekolah MA saja harus sudah merasakan bagaimana kerasnya sebuah sistem yang baru dan sangat membelenggu, saat itu pikiran hanya melawan dan menyelamatkan. Bukan menjadi pahlawan tapi ketika di sikapi proses dengan tenang semua berjalan. Walaupun pada intinya aku harus memang sangat menjatuhkan harga diri. Menjual diri pada pendidikan yang tak tentu untuk dilanjutkan kembali..
Selang waktu berjalan, ada banyak pertanyaan dan membuat semakin terluka ketika ditanya tentang sebuah pendidikan. Seharusnya memang tidak menanyakan itu. Sebab semua akan merasakan ketika ditanya akan menimbulkan luka. Benar pendidikan sangatlah penting untuk menemani proses hidup, begitulah semua orang berkata. Maka jangan putuskan pendidikan dimanapun itu. 10 orang yang membuat hidup dan membuat sangat tenang dalam menemani bersama melewati itu. Bukan aku yang pahlawan tapi kami sebab superhero itu tidaklah satu tapi semuanya.. 10 orang yang memiliki tanggung jawab diatas rata-rata. Sebab kami melihat dari kacamata kami bukan orang lain. Begitulah cerita, 10 laki-laki yang melawan.. sangat bangga dan sangat berterimakasih kepada yang telah membantu kami dan tetap setia menanyakan kabar. semoga tetap selalu terjaga guru-guru yang berjasa memperbaiki nama kami.. terkhusus Ny. Sri Laura doa kami akan selalu yang pertama karena beliaulah yang memerdekakan kita di dunia Pendidikan. Tenang di tempat suci itu Ny Sri Laura sudah sangat merdeka seperti namanya.
Saya memang belum menuliskan semuanya, sebab cerita kami sangatlah penuh suka cita.
Sampai saat ini kita selalu membahagiakan apapun dengan cara kami. Sebab orang lain tidak akan mengalami kebahagian ini.
Setelah itu kehidupan memang banyak berubah, kami menjelajahi apa yang menjadi pilihan. Sebab itulah cara kami. Saya memilih untuk melanjutkan di kota Pahlawan dimana para pejuang sangat dihormati. Awal selalu menjadi tanda bahwa kembali ke dunia pendidikan adalah pilihan yang dijatuhkan. Selama empat tahun menjelajahi kota pahlawan sangatlah banyak, cukup satu saja yang ku ceritakan, sebab membacanya saja kalian akan merasa bosan..
Kembali ku dengar pintu dengan dobrakan, selalu datang para pejuang ke tempat berkumpul mencari kebebasan yang kita jadikan markas tempat tidur, perkenalkan namanya Sabtu, ketika mendengar namanya kalian pasti tertawa. Tapi begitulah namanya sangat memberikan cahaya pada orang disekelilingnya..
Mungkin ini saja dulu, ku yakin membacanya akan bosan. Akan kubuatkan kembali cerita setelah ini yaitu tentang bersamanya.