Deru ombak dinikmati.
Serunya bercerita tentang masa depan ditemani sepotong senja yang ingin pergi begitu saja. Kebetulan sore itu sedang mendung, sehingga sepotong senja saja yang menggambarkan suasana hati.
Merah merona namun setengah lari.
Smriwing angin menampar pipi
Kapal berhenti seperti patah hati
Krikil tajam menikam kaki
Hai, yang dekat...
Mari menyapa seperti pertama kali, agar hidup katanya tidak begini, tapi berjauhan. Kok seperti ini.
Bersama potongan senja ini ku kirimkan dengan angin, debur ombak, matahari terbenam dan cahaya merah merona setengah. Apa kamu menikmati?
Maaf. Memang aku tidak teliti, seharusnya ada pasir basah, batu karang, pohon magrove dan kapal-kapal nelayan untuk kukirimkan. Meski begitu aku sudah mencobanya. Semoga suka.