Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Aku tau dari awal "Kehilangan"

Selama hidup, terhitung hanya 2 kali benar-benar merasa sakit karena sesorang yang serasa sangat di cintainya. Dan tau rasanya? Sungguh lebih sakit dari pada harus di pukul sapu sama bapak karena tidak mau salat, selama itu juga hanya sekali dia punya kebiasaan yang tidak biasa menurutnya  yang dengan melakukannya dapat merasa bahwa tuhan dan alam benar benar memihaknya. Hampir semua orang pernah kehilangan sesuatu yang sangat berharga memilikinya. Sangat berharga. Ada kehilangan anggota tubuh, pekerjaan, orang tua, benda berharga, kesempatan, kepercayaan, kekasih dan sebagainya, dalam ukuran tertentu, kehilangan yang di alami mungkin jauh lebih menyakitkan. Tapi kita tidak sedang berbicara tentang ukuran relatif lebih kurang. SEMUA KEHILANGAN ITU MENYAKITKAN. Dalam cerita ini dia adalah tokoh yang kehilangan kebiasaan dengan seseorang  yang teramat penting. Mungkin karena keseringan membaca novel, tidak jarang dia mengaplikasikan kejadian kejadian fiksinya dalam kehidupan n...

Aku adalah aku, yang berubah itu hatimu.

Ada cerita dan aku sebagai tokohnya, tidak tau mengapa dalang menjadikan aku sebagai bahan ceritanya, dalam titik yang sama mereka mulai membuka cerita-cerita tentang bagaimana cara untuk mendapatkan simpati dari para pendengarnya.dalang berusaha meyakinkan bahwa ada seorang yang selalu bersama merupakan pasangan, tapi mereka tidak pernah mengetahui bahwa yang jauh juga bisa bersama. Titik terendah dari cerita-cerita itu adalah katanya. Aku, tidak tau darimana dalang mengumpulkan cerita itu, sebab cerita itu merusak otak. Apalagi persahabatan yang terjalin antara mereka, aku adalah aku, kalau menganggap berubah, coba tanyakan kembali pada hatimu, siapa tau hatimu yang telah berubah. Terimakasih atas peduli dalang karena telah menceritakan aku sebagai tokoh yang sangat protagonis disini, yakin saja setelah membaca cerita-cerita itu mereka akan sangat membenci tokoh ini. Seperti cerita terdahulu, semua cerita yang disajikan akan membuat orang membentuk kebencian, entah dari sisi mana m...

Lalu??

Belajarlah menulis kembali, sudah lama kamu tidak bercerita tentang diam seseorang. Dulu berbincang demi berbincangan terucap walaupun itu hanya basa basi dan berulang kembali. Kini semua terasa lelah katanya, bercerita apa lagi sekarang? Cerita kita dulu lagi, atau cerita tentang seorang yang memiliki. Aku tidak bisa bercerita banyak hari ini, yang terdengar hanya bisikan dari kepergian.

Senyum rapuh

Sudah sejauh mana sajakmu berkelana. Rindu yang menggebu itu diam dalam keriuhan ego. Kamu tak percaya dengan siapa sekarang? Bukannya kamu selalu bersabar dalam keinginan keindahan. Tangis jarak kekecewaan atasnya bukanlah keinginan setiap orang, dari sini kita bisa belajar bahwa masing-masing dari kita punya cara sendiri untuk bersabar yakni diam dalam rindu kebersamaan. Sebab luka atasnya semakin mendalam dan terkenang. Hilirnya tak mampu membendung atas capaian amarah pada puncaknya. Cinta dalam diam bukanlah jawaban atas rindu yang menepi itu. Boleh saja kamu kecewa, asal kecewa atasnya sebab cinta. Senyum rapuh itu bertanda atas kepingan-kepingan yang berusaha disusun, sederhana saja karena menghias tipuan juga butuh kekuatan.