Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Bersama Waktu itu

Aku takut,  berjuang dengan waktu, sedangkan yang ku lakukan hanya  menunggu. Waktu itu kamu menikmati saat dekat denganku padahal aku teman bermainmu Waktu itu kamu suka bermain denganku, padahal aku hanya teman jauh. Waktu itu kamu bilang sedang senang denganku, padahal aku hanyalah hiburan. Waktu itu kamu ingin bersama, sedangkan aku sendiri dengan kata itu. Waktu itu kamu tidak ingin berjarak, sedangkan aku berjalan menelusuri itu. Sederhana saja, waktu itu kamu lagi bercanda denganku. Sedikit ceritamu denganku. Surabaya, 25 Mei 2018

Misteri Malam.

Ada yang menghakimi untuk selalu hadir, ada yang suka humor dengan kata pergi, ada juga yang menghasilkan kata sulit dimengerti lalu kembali. Ada ada saja. : Hidup ini sedemikian rupa, harus patah untuk tumbuh, harus hilang untuk dikenang, harus pergi untuk digantikan. :Malam yang sangat sepi, tidak ada suara, kecuali; suara jarum jam dan detak jantung sendiri, sepi yang sempurna untuk menginggat wajahmu lagi :Kali ini sangat misteri, malam pasti mengulang sedangkan waktu bersamamu tidak akan. Entah sampai kapan rindu mencintaimu itu hilang.

Mei Bercerita "Kehilangan"

akhirnya aku sulit untuk melawan keinginan untuk mencintai kembali, sedangkan cinta itu sendiri adalah candu. aku yang takut mencintai di demoniasi oleh katakutan akan kegagalan di masa lampau, padahal aku memiliki kebutuhan emosi untuk mencintai dan dicintai. aku akan tetap ingin memberi cinta tapi dalam bentuk yang berbeda. menyesal atau mengulang merupakan waktu buat aku untuk sekadar menyapa cinta kembali, sejak pagi itu aku mulai merasa kesepian dan menjadi terburuk setelah kabar yang kamu tinggalkan sekarang tidak kembali hadir dan jika aku sudah seperti itu, membunuh sepi dan berada di keramaian hanya akan membuatku menjadi tubuh tanpa ruh. sesakit itukah kamu meninggalkan jejak. hari ini aku sedang menikahi mei sepi, yang hanya menepi di pojok ruangan, membaca buku, mendengarkan musik atau  berpuisi.  aku merasa bawa ada hal yang lain membuatku nyaman selain pasangan. aku mulai mengingat kalimat, aku sudah bersikeras membencimu, karena setiap orang dalam berjuang itu ...

Menghilang untuk bisa banyak belajar.

Menghilang untuk bisa banyak belajar. Salah satu kebebasan yang saya nikmati saat ini adalah leluasa belajar di kota ini. Belajar apa saja dari apa yang saya dapat. Sedangkan dulu saya hanya mewajibkan 6 bulan sekali hanya 3 kali tidak masuk dalam gedung megah yang menghabiskan waat begitu banyak. Banyak sekali yang belum saya ambil dari kota ini, dimulai dari cerita sahabat saya yang pergi meninggalkan kebahagiaan. Dia mengajariku banyak hal, kadang hidup harus pakai insting. Walau orangnya jarang mandi tapi insting dalam hidupnya sangatlah saya kagumi. Saya belajar falsafah hidup dari sahabaaku yang satu ini, jarak dan seragam kita sudah tidak sama, apa kabar pahlawan hidup dari seorang perantau yang pecundang ini. Banyak sekali yang mengagumimu dengan cara mereka masing-masing. Untuk yang kedua saya kabarkan kepadamu hari ini kotamu terusik, tidak lagi tenang, dulu kalau kamu cerita kalau Bonek yang membuat kotamu terusik dengan keunikan Bonek dulu. Tapi sekarang Bonek lebih de...

Perang yang mulia dan Kedamaian yang hina.

Perdamaian yang hina. Bagaimana jika tempat kedamaian sudah diubah begitu megah, ketenangannya berubah menjadi sepi dan para pendekar mulai memasuki jejak baru sebagai (sok) pahlawan.  Arena ketenangan begitu mudahnya dimasuki oleh siapa saja. Keluar masuk silih berganti untuk sekadar bertamu meminta restu. Yang dulunya tidak pakai peci sekarang mulai pakai peci, yang dulu tidak pakai krudung sekarang berkrudung, yang dulu sudah dianggap suci kembali menjadi (sok) suci. Alat-alat itu sudah mulai membuat otak  orang bingung. Mereka harus mengikuti yang mereka tidak suka. Apalagi kalau sudah dipenjara oleh (rumah) mereka diarahkan untuk membantu menyebarkan kebaikan kebaikan yang di lakukan (sok) pahlwan. Perang sudah menjadi kebutuhan saat ini, sebagai sarana melindungi dari kehinaan yang mereka tutupi. Mengorbankan nyawa dengan hanya memberi gelar yang tidak berarti. Selamat datang di partai kedamaian dan peperangan ini.

Selamat Hari Pendidikan.

Selalu terpenjara, tidak pernah bisa memerangi yang terlihat salah. Idealisme sudah berubah menjadi kebutuhan. Mereka sudah diam-diam membuat gila semua orang. Beberapa orang memilih jalan sunyi, namun mereka gagal karena tidak mampu berkonsentrasi dengan baik, mereka masih tergoyahkan oleh kebutuhan. Tuntutan yang dipikul sangatlah memberatkan, ada yang sedang belajar tapi dibodohi, ada yang senang dengan mencari tapi dikelabui. Seharusnya kata sunyi bagi mereka adalah ketenangan, tidak harus memperdulikan keramaian, sebab mereka sudah tau bagaimana cara mereka merawat kemenangan. Jalan kesunyian itu semakin tidak terlihat, keramaian membungkus setiap jalannya.