Semua mempunyai oraganisasi tersendiri, entah itu dari lahir, waktu muda, atau pas dewasa baru menemukan keyakinannya. Tadi saya mendengar sendiri pengungkapan terkait mengapa orang tersebut masuk LDII dan mengapa mereka mengunakan cadar. Sungguh luar biasa mereka dengan jujur mengatakan mengapa memilih sesuatu tersebut. Berusahalah menjadi orang Islam yang berani menunjukan identitas yang sebenarnya, bukan malah ingin menyembunyikannya.
Mungkin ada yang bilang kalau LDII itu sangat tidak sosialis ketika berada di masyarakat. Ada yang datang kemasjidnya dan orang itu bukan LDII maka akan dibersihkan lantai tersebut. Namun pernyataan itu semua salah. Mereka bersikap baik sekali kepada saya ketika berkunjung ke situ, mereka tidak merasa terganggu dan mereka baik-baik saja. Mungkin memang dulu ada kejadian gitu, namun sekarang tidak. Namun jika nanti kamu merasakan sendiri maka kamu akan bisa menulis sedemikian rupa. Jangan suka menempatkan seseorang pada posisinya, tapi tempatkanlah diri saudara terlebih dahulu pada posisi yang benar.
Kasih sayang dan toleransi adalah kartu identitas orang Islam.
Lagi ketika ada orang yang bercadar mereka disebut HTI. Namun kali ini saya mendengarkan sendiri bawa mereka adalah seorang muslimah. Apakah kamu ke doktrin dari pengajian yang tidak kamu sadari? Jawabnya tidak aku adalah seorang muslimah. Sungguh orang Islam sejati adalah yang tetap berdiri pada tempat yang benar meskipun dunia dalam keadaan kacau. Luar biasa sekali ketika berada disini, saya merasa tidak ada ketakutan ketika harus berhadapan dengan suasana yang baru. Karena sesungguhnya suasana yang berbeda akan membuat kita mengerti kalau mencari dan mengetahui sendiri. Bukan dari kata "jare".
"Jadikan waktu itu mencari, hingga kamu akan menemukan dan tidak merasa takut ketika bertemu dengan suasana yang baru".
Surabaya, 22 November 2017
Mungkin ada yang bilang kalau LDII itu sangat tidak sosialis ketika berada di masyarakat. Ada yang datang kemasjidnya dan orang itu bukan LDII maka akan dibersihkan lantai tersebut. Namun pernyataan itu semua salah. Mereka bersikap baik sekali kepada saya ketika berkunjung ke situ, mereka tidak merasa terganggu dan mereka baik-baik saja. Mungkin memang dulu ada kejadian gitu, namun sekarang tidak. Namun jika nanti kamu merasakan sendiri maka kamu akan bisa menulis sedemikian rupa. Jangan suka menempatkan seseorang pada posisinya, tapi tempatkanlah diri saudara terlebih dahulu pada posisi yang benar.
Kasih sayang dan toleransi adalah kartu identitas orang Islam.
Lagi ketika ada orang yang bercadar mereka disebut HTI. Namun kali ini saya mendengarkan sendiri bawa mereka adalah seorang muslimah. Apakah kamu ke doktrin dari pengajian yang tidak kamu sadari? Jawabnya tidak aku adalah seorang muslimah. Sungguh orang Islam sejati adalah yang tetap berdiri pada tempat yang benar meskipun dunia dalam keadaan kacau. Luar biasa sekali ketika berada disini, saya merasa tidak ada ketakutan ketika harus berhadapan dengan suasana yang baru. Karena sesungguhnya suasana yang berbeda akan membuat kita mengerti kalau mencari dan mengetahui sendiri. Bukan dari kata "jare".
"Jadikan waktu itu mencari, hingga kamu akan menemukan dan tidak merasa takut ketika bertemu dengan suasana yang baru".
Surabaya, 22 November 2017