Selamat. Begitulah aku mengucapkan rasa untuk bertambah umur. Aku tidak mengucapkan langsung, aku mengucapkan diam-diam, e aku umbar dengan segala keluh kesah, semoga, doa dan bahagia yang sudah mendewasa.. aku tidak pernah merayakan apapun dengan segala keresahan itu aku namakan:tamu. Terkadang keterpisahan itu.. Menjadi bagian yang mudah di ingat. Sejauh ini apa yang direncanakan akan tetap bertahan ketika kalah? Aku rasa tidak sebab tak ada kabar darimana saja untuk menyapa, bolehkah aku kembali dengan senyum. Lalu tiba-tiba tidak ada kabar dari keterbiasaan yang sudah lama terjadi..
Diam itu Penenang