Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Mulai Mengenalmu

 Aku mulai mengingat kembali, telah lama aku menjadikan diriku sebagai pecundang. waktu memberikan kabar bawa teman kita baik-baik saja disana, dia sudah sangat tenang, bahkan dia tidak lagi ingin diingat oleh siapapun. Jahat bukan? Tidak juga, itu demi kebaikan dia, karena dia tidak ingin lagi membagi ceritanya. Sekian lama, dia masih menemaniku di tiap-tiap gang sempit kota yang bising ini, mereka masih saja sombong katamu Nur. Apa yang mereka sombongkan? ketus dia dengan nada tinggi. Masih ingat tidak cerita Sepasang sahabat yang dikenal oleh sebagian orang hidup melarat di rumah beratap putih yang sedikit kusam, pintu satu dengan sejuta impian dan jendela rusak yang tertutup kain benner putih dengan sedikit tempelan di bagian pojok. Ya terkadang kalau hujan banjir, tapi bersyukurlah masih bisa untuk berteduh dan tidak kehujanan. Masih bisa dibuat melukis cerita yang akan diingat sepanjang perjalanan . Sebab dia menghabiskan semasa hidupnya dengan kegilaan dan kenyamanan di...

SABTU

Sebagian Rasa Bahagia Tetap Untukku Sebagian rAsa BahagiaTetaplah berlayar, bahwalah aku bersembunyi hingga aku tidak ditemukan kembali, aku tidak tau mengapa selalu datang,  karena Nur masih ingin menuliskan kisahnya untukku, aku tau dia adalah cahaya bagi sekelilingnya. Sederhana saja, aku masih menuliskan kisah yang tidak mungkin dibaca, tapi keabadian dirinya masih tetap dinantikan untuk melihat mereka tersenyum bebas tanpa beban. Bahagia tetap untuknya berdiam penuh kedamaian, tenang aku masih bisa memendam kebahagiaan, terbanglah tinggi bersama rindu yang semakin jauh, langit di dindingku dan dindingmu berbeda, namun masih dalam pijak yang sama untuk menjadi waktu. Bersama kopi dan hembusan asap yang selalu menginspirasi. Candu.

Jawaban?

Aku mulai dari mana ini, sebab cerita masih berlanjut untuk dalang yang mengkisahkan aku sebagai tokoh pembohong yang diam, tidak berbicara seperti batu serius yang kokoh dalam pendirian. Salahkah? Atau memang dalang sudah menuliskan naskah untuk kisahnya yang romantis dan penuh drama panjang ini. Untuk kali ini, aku masih belum bisa menjadi sosok pahlawan yang diharuskan mengganti kenyamanan dalam hal kehidupan. Lalu bagaimana dengan saudara-saudaraku? Sudah tenangkah dia dalam kehidupannya yang lebih diam dariku, apakah ceritanya tidak bisa ditulis seperti ceritaku ini. Mungkin, aku sendiri memang harus melakoni pewatakan yang ditulis rapi ini, ya kalau aku bisa merubah kisahku, mungkin pembaca tokoh aku pasti akan terbangun untuk mencintaiku, lalu setelah orang-orang mencintaiku, apakah yang membenciku akan ikut mencintaiku? Mungkin Nur itu petunjuk bagi yang membenciku. Sederhana saja, aku bukanlah tipe orang yang suka dicintai, sebab yang mencintaiku tidak membutuhkan itu, ap...