Satu kali ini saja, temani aku berpuisi dan menulis disampingmu. Bukan untuk bersandar, hanya ingin ada. Sebab dulu pernah kukatakan. Aku senang menciptakan keindahan. Tapi mengapa sekarang kau bimbingan, cemburu pada keindahan. Yang aku inginkan hanya engkau tumbuh mewangi, mekar bersemi seperti bidadari yang memetik setangkai bunga menghias telinga Biar ku berjuang untuk mengubur dalam dalam. Getar rasa hati dan mimpi untuk menjadikanmu ibu dari anak anakku nanti. Selamat bermain mimpi.
Diam itu Penenang