Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Sebuah Percakapan

[28/6 23.00] : Semu: kenangan masih belaga manis untuk meyakinkan kau masih disini. diam memberi kabar, sudah berapa lama kau berlayar? Waktu masih saja berbisik, terimakasih masih duduk bersamaku. [28/6 23.04] Sungguh angkuh ketika diam disalah gunakan menjadi penenang dalam riuh yg tak ada habisnya .. [28/6 23.07]  Sepi itu yang tersembunyi. Sedangkan diam itu penenang bagi yang melepaskan. [28/6 23.08]  Diam dan sembunyi sekongkol .. Aku tau itu, angin mengatakan padaku .. [28/6 23.14]  Diam membenci angin yang selalu memberi kabar  tiba-tiba. [28/6 23.14]  Karena angin tau terlebih dahulu mana bisikan yg nyata dan semu [28/6 23.17]  Diam: biar kusimpan semua rahasia penghuninya yang setia Karena diamku tidak seperti angin yang tak dapat kupercaya.

Kapan?

Mengenal aku, menyiapkan moment spesial menghadapai pertanyaan "kapan" yang tak kunjung usai? Mengenal aku, semua "kapan" itu candu yang tidak dapat di selesaikan dengan rindu. Mengenal aku, bersembunyi dalam sepi menjawab sendiri itu aku, sampai kapan? Mengenal aku, menerima agar lebih bijak dalam bersikap, sebab "kapan" selalu menghantui pikiran ketika pergi dan pulang:masih rahasia.